Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Workshop Ajang UPTD Taman Budaya NTT ‘Menggali’ Seni Budaya Etnik

CitraNews

SOFYAN K. lakukan inspeksi ke panggung seni tari dan seni teater. Doc. marthen radja/citra-news.com

Menurutnya, kegiatan workshop kali ini diselenggarakan selama 3 (tiga) hari dari tanggal 19-22 Mei 2021. Para peserta umumnya pelajar dan mahasiswa se-Kota Kupang. Namun narasumber kita datangkan dari luar NTT. Masing-masing untuk Seni Tari yakni Dra.Setyastuti, M.Sn, Dr. Koes Yuliadi, M.Hum narasumber untuk Seni Teater, Drs. Ausapati, M.FA untuk Seni Rupa/Lukis, dan Ony Krisnerwinto, narasumber Seni Musik. Dengan sumber biaya dari DAK Non Fisik Dinas Pendidikan dan Kebudayan Provinsi NTT.

Sebagai thema umumnya adalah Proses Kreatif Seni di Era New Normal. Dengan Sub Thema , Cerita Dibalik Tenun Nusa Tenggara Timur. Uniknya workshop kedua ini pra peserta yang sudah ikut workshop tahap satu tidak dilibatkan lagi. Maksud kita memberikan ruang yang sama juga bagi para pelaku seni yang sebegitu banyaknya putra daerah NTT.

Baca Juga :  PERMUDAH Transaksi PETANI Gubernur dan Bank NTT Teken MoU Dengan PT Tolasi

“Iya orang NTT itu kaya akan potensi sumber daya manusia seni dan budaya yang didukung dengan beragam potensi alam serta beragam etnik yang ada. Ini yang harus terus kita kembangkan dan kita lestarikan. UPTD Taman Budaya adalah wadahnya yang tidak saja menghasilkan para pelaku seni untuk skop nasional tetapi juga internasional,”jelas dia.

Baca Juga :  Dekranasda NTT Merubah POTENSI Jadi Sumber EKONOMI Baru Masyarakat 

Menjawab hubungan materi workshop dengan sub thema soal tenun ikat, jelas Sofyan, dari nuansa tenun ikat bisa diekspresikan dalam banyak prespektif seni. Untuk seni musik dikreasikan bgaimaana gambaran para leluhur kita saat mereka sedang menenun. Apakah suara siulan burung atau hembusan angina dalah alunan musik yang menginspirasi para penenun kala itu. Demikian juga dari seni lukis bagaimana para pelaku seni menggambarkan warna dan motif tenun ikat dari beragam etnik yang ada. Sama halnya seni teater dan seni tari.

Baca Juga :  MENEPI Sejenak ke Ruang KONTROVERSI, SMAN 6 Kupang Kian VIRAL Semakin DICINTAI (*/Bagian Dua)

Menjadi hal penting di workshop kedua ini adalah keterlibatan peserta yang mayoritas kelompok milenial. Kepada para pelajarperlu ditaamkan sejak dini nilai-nilai seni budaya dari semua etnik yang ada. Oleh karena itu untuk peserta dilibatkan banyak unsur.