Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Wapres MA’RUF Sebut NTT Masuk NOMINASI Kemiskinan EKSTRIM

CitraNews

Data yang ada Ini mewakili 20 persen dari jumlah penduduk miskin ekstrem. Waktu kita hanya tiga bulan untuk mencapai target ini dengan mengefektifkan program bantuan perlindungan sosial dan subsidi serta program pemberdayaan untuk meningkatkan produktivitas kelompok miskin ekstrim.

Wapres meminta Kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah untuk memastikan dua program ini efektif untuk mengurangi kemiskinan ekstrem.

Menurut dia, anggaran yang dialokasikan pada tahun 2021 untuk penanggulangan kemiskinan mencapai Rp 526, 4 triliun yang tersebar pada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.

“Kita harus pastikan agar program itu capai lokus wilayah miskin ekstrem dan menyasar rumah tangga miskin ekstrem di 35 kabupaten pada tujuh provinsi. Setiap daerah baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota sudah punya Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) yang diketuai Wakil Gubernur pada tingkat Provinsi dan Wakil Bupati/Wakil Walikota pada level Kabupaten/Kota. Saya minta TKPKD lebih proaktif lagi,” pinta Wapres.

Baca Juga :  Ini Alasan JRP Berani Teken PKS Perlindungan Asuransi Kecelakaan Mahasiswa UNWIRA

Ada 5 Kabupaten di NTT Tingkat Kemiskinan Tertinggi

Gubenur NTT, VIKTOR Bungtilu Laiskodat mengikuti Rakor secara virtual tersebut di ruang rapat Gubernur di Gedung Saaando , Kupang.

Menanggapi perihal NTT salah satu dari Tujuh Provinsi Kemiskinn Ekstrim Gubernur Viktor menjelaskan, jumlah penduduk miskin di NTT adalah 20,99 persen atau 1.169.310 jiwa. Sementara penduduk miskin ekstrem sebesar 11 persen atau 608.901 jiwa.

Baca Juga :  Pengembangan MODUL Sekolah MODEL 4 Tahun di 5 SMKN Se-KOTA Kupang

Menurut Viktor, untuk penanggulangan kemiskinan ekstrim kita butuh strategi yang komprehensif. Bukan sekadar memberikan bantuan pemberdayaan dan bantuan sosial.

“Bantuan langsung tunai dan subsidi ini tentu baik. Namun juga harus dipikirkan strategi untuk menuntaskan kemiskinan secara mendasar. Perlu duduk bersama secara serius dengan BPS. Data harus jelas. Karena misalnya data yang ditampilkan di sini untuk NTT, kurang terlalu tepat. Di NTT, lima daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi adalah Sumba Tengah, Sabu Raijua, Sumba Timur, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya.

“Namun yang ditampilkan di sini sedikit lain yakni 5 (lima) daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi. Yakni Sumba Timur, TTS, Rote Ndao, Sumba Tengah dan Manggarai Timur. Sabu Raijua tidak muncul, padahal daerah ini termasuk kabupaten termiskin kedua di NTT. Sebagai Gubernur yang selalu ada bersama rakyat dan senantiasa ada di lapangan, saya minta tolong BPS agar bisa tampilkan data yang lebih asli, “harap Gubernur.

Baca Juga :  Pemprov NTT Serahkan BANTUAN Untuk KORBAN Banjir Bandang di INERIE

Terkait penanganan kemiskinan, Gubernur Viktor juga menegaskan pentingnya database kemiskinan yang baik. Karena setiap tahun dana yang dikucurkan cukup banyak baik lewat APBN, APBD dan Dana Desa. Namun kurang berdampak pada penurunan kemiskinan.