Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini
Sosbud  

NTT Dipastikan Jadi SENTRA Agroforestry BAMBU di Indonesia

CitraNews

Dia mengatakan, kelompok mama-mama dalam giat program pembibitan bambu di lahan kepompong diberi insentif. Untuk satu bibit bambu tumbuh 25 daun dihargai Rp 2.500.- Setelah tumbuh tinggi sekitar satu meter dipotong untuk dipindahkan atau ditanam ke lahan yang sudah disiapkan. Apakah di area DAS (daerah aliran sungai), atau di area bendungan atau cekdam. Juga ke area yang tidak cukup air karena akar bambu betung bisa menyimpan air.

Baca Juga :  Administrasi BUKAN Alasan Utama Disdik NTT Terlambat Bayar

Melalui pengembangan bambu secara besar-besaran ditujuh kabupaten dengan pola kerja kolaboratif maka dipastikan hasilnya akan berlimpahrua.

“Usaha pengembangan bambu sangat prospektif untuk peningkatan ekonomi. Karena ke depannya nanti di Flores segera dibangun pabrik besar berskala nasional,” kata Viktor tidak menyebut nama di kabupaten mana pabrik bambu itu dibangun.

Baca Juga :  Pihak Sekolah Diminta Harus FLEKSIBEL Mendayamanfaatkan Dana BOS

Dia menambahkan, melalui pola kerja kolaboratif dipastikan NTT menjadi sentra agro forestry bambu di Indonesia.

Tidak saja Dinas PMD tapi juga kolaborasi semua stakeholder. Baik Dnas Kehutanan, Dinas Perindag, Dinas PUPR, Dinas P3A, Dinas Koperasi, dan lainnya.

Baca Juga :  Gubernur VIKTOR Sebut BUDAYA Menghambat Pembangunan Daerah

“Bibit bambu yang dikembangkan sejak 2021, hasilnya sudah ditanami di banyak wilayah di NTT. Untuk di Pulau Timor bagian barat NTT pengembangannya terpusat di kawasan Mutis.  +++ marthen/citra-news.com