Adalah Masril Abdul Manan, sesepuh dari Ikatan Keluarga Minang (IKM) Saiyo Sakato Kupang mengapresiasi terobosan Penjabat Wali Kota Kupang melibatkan paguyuban etnis untuk turut serta dalam pembangunan di Kota Kupang.
“Apa yang digagas oleh seorang Penjabat Wali Kota Kupang yang memiliki wawasan sama seperti Wali Kota definitif. Kami dari IKM Kota Kupang siap mendukung penataan taman yang diminta,” kata Masril.
Dia menambahkan, dalam pepatah Minang, ungkap Masril, “Di mana ranting dipatah, di situ air disauk”. Artinya orang Minang selalu berkomitmen untuk dimana pun dia mencari nafkah disitu dia mengabdi.
Dia juga menyarankan agar pertemuan semacam bisa dilakukan secara rutin untuk membahas sejumlah persoalan dan menyatukan komitmen dalam membangun Kota Kupang.
Begitu pula yang disampaikan oleh Aladin, perwakilan dari Kerukunan Keluarga Bima Dompu (KKBD).
Dia berterima kasih kepada Pemkot Kupang yang sudah memberi kepercayaan kepada mereka untuk terlibat dan berpartisipasi dalam pembangunan Kota Kupang.
Menurutnya ini merupakan langkah maju. “Jangan bertanya apa yang Kota Kupang berikan kepada kita, tapi apa yang sudah kita berikan kepada Kota Kupang,” pesannya.
Masmun Srinata dari Paguyuban Lombok nenyatakan siap.mendukung upaya Pemkot Kupang dalam urusan penataan taman dan kebersihan lingkungan.
“Keluarga Lombok siap memberikan dukungan upaya Pemkot Kupang, Selain tentang penataan taman, juga mendukung kebersihan ruang Kota yang merupakan bagian dari iman,” ungkapnya.
George Hadjoh Bawa Perubahan
Sementara itu, H. Adam Malik Rasyid, Wakil Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Kupang mengakui sejak menjabat sebagai Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh sudah membawa banyak perubahan.