Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Harga BERAS Meroket DUO PENJABAT Merakit TAKTIK Pengendalian INFLASI

Reporter: Marthen RadjaEditor: Dedy -Rumah Web Jakarta
CitraNews

Untuk komoditi Cabe rawit dan cabe merah ini kita harapkan dapat diimbangi dengan gerakan tanam di tiap-tiap daerah terutama yang defisit dan terjadi kenaikan harga.

Terkait beras, Mendagri Tito ingatkan bahwa diperlukan adanya inovasi dari pemerintah daerah dalam mencegah terjadinya inflasi beras.

“Khusus untuk masalah beras, disamping kita memperkuat untuk serapan dan produksi dalam negeri”, tandasnya.

Didistribusikan Awal September

Mendagri Tito mengatakan, dari BULOG dan Badan Pangan juga sedang bekerja keras untuk memperkuat cadangan stok beras pemerintah. Termasuk mekanisme dengan importasi dari luar negeri.

Disamping itu untuk menekan kenaikan harga beras juga dilakukan intervensi di tingkat pusat oleh Badan Pangan Nasional, BULOG, semuanya sedang bekerja disamping mekanisme bantuan sosial Kementerian Sosial.

Baca Juga :  Hampir Pasti KPU ABAIKAN Permintaan FLOTIM

“Kita harapkan di daerah juga untuk mengecek cadangan beras di daerah masing-masing melalui kerja sama dengan Bulog. Kemudian juga mengecek setiap hari kenaikan harga beras di daerah masing-masing untuk dicarikan solusi”, harap mantan Kapolri.

Adapun solusi menurut Tito, diantaranya memberikan bantuan sosial dari pemerintah daerah masing-masing baik dari dana anggaran reguler Bansos maupun juga belanja tidak terduga.

Juga bisa diintervensi melalui subsidi logistik. sehingga harga di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau tidak terjadi kenaikan yang sangat tinggi yang sulit dijangkau masyarakat.

Diharapkan juga inovasi dan kreasi dari Pemerintah Daerah baik kepala daerah maupun satgas pangannya untuk mengatasi agar kenaikan harga beras tidak memberatkan masyarakat.

Baca Juga :  MINTA Data UN Kabid PIUS Sodorkan TIGA Kalimat Pendek

Sejalan dengan hal diatas Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional Dr. Drs. Sarwo Edhy, SP, MM, MH dalam kesempatan tersebut juga memaparkan terkait upaya meminimalisir terjadinya inflasi beras.

Sarwo Edhy mengatakan, terkait dengan kenaikan harga beras, bahwa mulai awal september ini akan didistribusikan secepatnya bantuan pangan untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Diketahui saat ini berjumlah lebih kurang 21,3 juta penerima KPM akan mendapatkan beras 10kg setiap bulan. Dan akan keluar lebih kurang 210 ribu ton beras selama 3 bulan mulai bulan September, Oktober Dan November.

Baca Juga :  PENGADILAN Agama Kupang NAIK Kelas Perlu Diimbangi Budaya KERJA

“Jika harga beras masih naik, kami harapkan bapak Gubernur, Bupati dan Walikota dapat menggunakan anggarannya untuk mengintervensi pasar”, pinta Edhy.

Menindaklanjuti arahan Bapak Presiden dalam rangka pengendalian inflasi, demikian Edhy, maka pada hari ini 11 September 2023 akan dilaksanakan penyaluran bantuan pangan beras dan telur untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) serta telur dan daging ayam untuk keluarga resiko Stunting (KRS) sebanyak 1,4 juta KRS.

Bantun pangan ini akan diserahkan secara simbolis oleh Presiden di Gudang Bulog Kelapa Gading Jakarta Utara.

Adapun dalam zoom meeting tersebut terdapat 6 orang narasumber yang memaparkan materi-materi terkait dengan pengendalian inflasi di Indonesia.

Sumber: Siaran Pers
Disclaimer: Artikel Ini Merupakan Kerja Sama CitraNews.Com Dengan Operasi Pasar Murah Beras, Pengendalian Inflasi . Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Operasi Pasar Murah Beras, Pengendalian Inflasi .