Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

PDIP ‘Keok’ di Pilkada 2018, Mesin Politik Dinilai BURUK

CitraNews

Secara nasional mesin politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dinilai buruk di 171 Pilkada Serenta 27 Juni 2018. Tragisnya di Pilgub/Wagub NTT Pasangan Calon (Paslon) MARIANUS SAE – EMI NOMLENI dengan tagline Marhaen itu harus ‘keok’ alias kalah sebelum bertarung. Karena sang Cagub (Calon Gubernur) NTT, Marianus Sae ditangkap KPK RI lantaran diduga menerima sejumlah fee proyek infrastruktur di Kabupaten Ngada Flores.

Baca Juga :  ANEH Tapi Nyata Fraksi PDI Perjuangan Melunak

Jakarta, citra-news.com – MESKIPUN sedang dalam proses hasil perhitunghan suara namun hasil quick count (perhitungan cepat), khususnya  di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Paslon Marhaen (Marianus Sae – Emi Nomleni) hampir pasti KALAH di Pilkada 27 Juni 2018. Apalagi jika dikaitkan dengan sang Cagub NTT Marianus Sae dililit kasus hukum maka menjadi preseden buruk bagi warga dan simpatisan partai berlambang banteng moncong putih.

Faktanya, dari kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) secara serentak di 171 daerah pada Rabu 27 Juni 2018, menjadi pukulan telak bagi partai penguasa atau partai pengusung Joko Widodo, yang kini jadi Presiden RI. Dari 17 pemilihan gubernur (Pilgub), hanya 6 yang berhasil dimenangkan partai besutan Megawati Soekarnoputri ini.

Baca Juga :  Mendulang Suara Akhirnya ROBY IDONG Jadi BUPATI Sikka
Baca Juga :  HMP Melebur ke Tengah Rakyat NTT Membangun Indonesia

Melihat kekalahan itu, Direktur Pusat Studi Sosial Politik Indonesia Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun menilai, kekalahan itu akibat buruknya kerja mesin politik PDIP.