Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Guru LUSIA Menghindar Dikonfirmasi Soal PERPUSTAKAAN

CitraNews

Diketahui, dua awak media ini sudah sering datang ‘cari berita’ ke SMKN 5 Kupang. Bahwa ditemui ada sejumlah hal yang diduga jadi borok dalam penatalaksanaan di sekolah ini. Diantaranya pelaksanaan UKK (uji kompetensi keahlian) siswa kelas XII. Dimana dilaksanakan sebelum jadwal baku dari Kementerian Pendidikan RI. Dan sejumlah rentetannya terkait UNBK. Juga terkait bangunan yang konon dari dana bantuan modal pemerintah (Bamper) pusat yang dibangun berlantai dua. Dengan baurannya pada pemanfaatan dana BOS dan lain-lainnya. Dan bangunan tersebut pun hingga kini belum di-PHO-kan (project hand over). Serta beberapa hal lain-lain.

Masih soal Lusia, sebelum berhasil tatap muka (face to face) dengan dua awak media ini, pintu ruang perpustakaan dalam keadaan tertutup. Dari balik jendela kaca tampak lenggang. Hanya ada sekitar dua orang guru atau pegawai dan seorang anak usia TK berada di dalam ruangan. Beberapa saat kemudian terlihat kain gordin jendela tiba-tiba ditutup oleh seseorang. Tapi setelah mendengar beberapa kali bunyi ketukan pintu, yang bersangkutan membukakan pintu.

“Mau perlu apa ee….? Dengan siapa…Darimana,”bertubi-tubi ucap seorang wanita setengah baya ini. Namun setelah didengarnya jawaban awak media, wanita yang disinyalir RL (inisial) lanjut mengatakan,”Sonde tau ee (dialek Kupang artinya tidak tahu)”.

Baca Juga :  MATHIAS Mengaku BANGGA Memakai KAIN Tenun NTT

Beberapa saat kemudian tampak seorang ibu yang akhirnya memperkenalkan diri bernama Lusia keluar dari ruang kerjanya yang hanya dipasang sampiran. “O….itu ada,”ucap RL sambil mengangkat tangan kanan isyarat mempersilahkan bertemu. Bersamaan waktunya Lusia pun melangkah mendekat ke arah tempat berdirinya RL dan wartawan. Lalu RL pun melangkah keluar ruangan entah kemana perginya.

Baca Juga :  BE JU BISA Bukukan 16 Miliar dalam TEMPO Empat Bulan

Beberapa saat kemudian dua awak media bercengkerama dengan sang Plt Kasek, Asa Lahtang. Namun intinya meminta bisa diperkenankan mewawancarai sang Plt Kasek di ruang kerja Kasek. Sementara di lehernya menggantung ID Card tertulis PJ Lokasi.

“Mau wawancara apalagi. Ini ruangan kita tidak bisa masuk. Ko ini ruangan sedang dipakai dosen dari UNDANA. Mereka sedang melaksanakan UTBK (ujian tulis berbasis komputer). Kalau mau terkait hal ini silahkan wawancara mereka saja. Karena kami dilarang dari Undana agar tidak memberikan statement apapun terkait ini UTBK,”ujar Asa.

Baca Juga :  Di@ BISA Bank NTT Masuk Desa NOEBAUN Merangsang PETANI BISA Raup Untung Puluhan Juta

“Iya kami juga tidak tahu ini UTBK. Tapi tujuan kami mau wawancara pak Plt. Diantaranya soal pengelolaan Perpustakaan di sekolah ini. Apa kita bisa langsung ke ruang perpustakaan? Sekaligus juga mau baca bahan pustaka yang ada. Bolehkan tokh, pak?,”pinta awak media.

“Oh, tidak bisa. Disana hanya bisa siswa saja diperbolehkan. Juga guru-guru di sekolah ini. Itupun kalau mereka mau lihat buku-buku pelajaran,”tegas Asa. Tidak ia ketahui kalau sudah tadi-tadinya ada hal-hal yang membuat awak media kecewa.