Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Guru LUSIA Menghindar Dikonfirmasi Soal PERPUSTAKAAN

CitraNews

Singkat kata dalam percakapan yang panjang itu sekira dua jam, akhirnya sang Plt Kasek luluh juga. Dia mengajak menuju ruang perpustakan. Di ruangan yang tertata apik dengan sejumlah bahan pustaka tersusun di setiap rak buku. Pada kesempatan itu pula media berhasil mewawancarai sang Plt Kasek, Asa Lahtang.

“Iya, sepertinya buku-buku KSP 2006 sudah tidak ada lagi di sekolah ini. Aaaa…tapi…tapi tidak tahu lagi buku-buku apa saja yang ada di perpustakaan ini, pengelola perpustaakaan yang lebih tahu. Saya juga tidak terlalu tahu buku-buku mana saja. Namun yang pasti buku-buku dalam kaitannya dengan KSP tahun 2006 maka tahun 2019 ini sudah tahun terakhir dipakai,”kata Asa.

Menjawab soal penggunaan buku untuk bahan pengajaran oleh guru yang ada di sekolah tersebut, Asa memastikan semua sudah menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang mengikuti Kurikulum tahun 2013 (K-13). Walaupun buku-buku bahan ajar guru ini bebeda materinya  tapi intinya sudah K-13.

Baca Juga :  Pelaku UKM Factory Sharing Dipastikan Lirik Kredit MERDEKA Bank NTT

“Namanya ilmu pengetahuan inikan sama. Mau dari tahun antoni pun sama. Tinggal bagaimana kita guru ini berkreasi. Seorang guru harus kreatif. Apakah dengan memadukan dengan bahan ajar dari Kurikulum 2006 atau sebelumya,”tegas dia.

Setelah berhasil diwawancarai, Asa menghantar dua awak media keluar ruang perpustakaan. Di halaman sekolah itu suasana akrab kembali terbina. Dia berkeluh kesah banyak hal. Campur sari keluhan ini mulai dari soal kesejehteraan guru hingga dan BOS 2019 belum jua dicairkan. Termasuk dalam hal penatalaksanaan sebuah lembaga pendidikan di sekolah kejuruan.

Baca Juga :  Bank NTT Melejitkan Produk Layanan TERBARU 'Be Ju BISA'

“Tapi iya …enjoi saja kita menghadapinya. Karena ini pilihan hidup apalagi sebagai ASN maka mau tidak mau atau suka tidak suka, iya jalani saja. Saya ini punya mimpi besar untuk menatalaksana sekolah ini. Sekolah ini suatu saat harus bisa juga meraih akreditasi dengan klasikasi A, sama seperti beberapa Sekolah Menengah Kejuruan lainnya,”tutur pria yang kerap melempar senyuman romantis ini

Baca Juga :  Gerakan TJPS Antara TANTANGAN dan HARAPAN (Seri-2)

Dia bertutur, setelah diberi kepercayaan menjabat Plt. Kasek baru menyadari betapa sulitnya me-manage sebuah lembaga pendidikan. Tapi kembali kepada bagaimana kreatifitas dan inovasi. Orang kreatif akan ada banyak cara. Orang tidak kreatif akan banyak akal. Karena hanya orang-orang kreatiflah bisa merubah sesuatu yang hasilnya bisa menyenagkan orang lain. Dan orang yang banyak keluhan itu sesungguhnya tidak kreatif, ungkap pria asal Kabupaten Alor ini. +++ marthen/citra-news.com

Gambar : Sepi pengunjung di ruang Perpustakaan SMKN 5 Kupang yang terletak di bilangan Airnona Kota Kupang Provinsi NTT, Sabtu 27 Maret 2019.