Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Produk K-13 MENUNTUT Siswa AKTIF Tapi Guru Harus KREATIF

CitraNews

Bersama Kita Bisa –Together We Can

Hal serupa juga disampaikan Wakasek Andriani. Menurut guru mata pelajaran Bahasa Inggris ini memandang mengajar pelajaran Bahasa Inggris ‘sulit-sulit gampang’. Ini bisa dimaklumi karena kita sedang belajar bahasanya orang (bahasa asing, red). Namun tuntutan dunia saat ini membuat sedikit ‘memaksa’ untuk melatih diri mengunakan bahasa inggris yang baik dan benar.

Gambar kiri Kepala SMPN 6 Nekamese, YULIANTI Pulungtana, S.Pd (kiri) pose bersama ERICH Lisnahan, M.Pd (kanan) dan gambar kanan ANDRIANI A. Ismau, S.Pd (kiri). Doc. foto CNC/martrhen radja.

Baca Juga :  Film Rumah Merah Putih Melabuhkan ‘the Unity of Diversity’

“Kami menyadari siswa kami agaknya kurang berminat belajar Bahasa Inggris. Tapi sebagai guru bahan ajar yang ada harus disampaikan sesuai tuntutan K-13. Yang pasti anak harus mulai belajar vocabulary dan pronunciation. Meskipun dalam penggunaan bahasa keseharian di sekolah adalah Bahasa Indonesia. Tapi saya selalu memotivasi mereka untuk sering juga menggunakan bahasa Inggris. Salah ucap atau salah merangkai kata dalam kalimat tidak soal, asalkan kita berani untuk mengungkapkannya,”jelas Andriani.

Baca Juga :  SENSASI Baru Ala Anggota Dewan Partai DEMOKRAT TTS

Kendala umum yang dihadapi adalah sarana/prasarana yang dibutuhkan, tambah Kasek Yanti. Ini seiring dengan jumlah siswa (rombongan belajar/Romber) yang  juga masih terbatas. Meski demikian tidak menyurutkan peran guru dalam mengajar dan mendidik.  Bersama pasti kita bisa (together we can)

“Untuk sarana prasarana yang  kurang sudah tentu ke depannya pemerintah tidak menutup mata. Tapi kita harus terlebih dahulu menunjukkan mutu lulusan siswa. Karena sekolah bermutu tentunya semakin dicintai masyarakat Kecamatan Nekamese khususnya,”ungkapnya. Sembari berharap para orangtua tidak harus mendaftar anaknya ke sekolah-sekolah negeri di Kota Kupang. Karena pada prinsipnya semua sekolah negeri sama. Daripada sekolah jauh-jauh di Kota Kupang dengan menambah beban biaya transportasi. +++ marthen/citra-news.com