Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

MERAKIT Guru Terampil, SMKN 5 Kupang Datangkan AHLI dari Australia

Setelah selesai Diklat, beber Safirah, diharapkan peserta tenaga pendidik dari komptensi keahlian TAV, TITL, Multimedia, dan TESHA yang ada di SMKN 5 Kupang dapat meningkatkan kompetensi ketrampilan guru dalam perancangan, perakitan, dan pemrograman dengan Mikrontoler Arduino UNO serta Mikro processor. Sehingga dapat mengaplikasikan dalam proses pembelajaran dalam upaya menghasilkan output yang trampil.

Kadis BENYAMIN Lola berkesempatan mengunjungi Komli Teknik Kelistrikan dan Teknik Bangunan di SMKN 5 Kupang. Doc.CNC/marthen radja-Citra News.

Menjadi Narasumber tunggal di kegiatan Diklat ini adalah Profesor APRISON Ratu dari Lembaga International Information Technology Australia. Sedangkan peserta Diklat adalah para guru dari 4 (empat) kompetensi keahlian (Komli) masing-masing TAV, TITL, Multimedia, dan TESHA berjumlah 17 orang guru dari SMKN 5 Kupang.

Baca Juga :  Penataan DESTINASI Harus SELARAS Alam dan STANDAR Global

Pantauan citra-news.com usai membuka kegiatan Diklat, Kadis Benyamin melakukan kunjungan ke beberapa laboratorium (ruang praktek siswa). Diantaranya.ke ruang Komli Teknik Listrik dan Teknik Bangunan.

Di ruangan Komli yang menjadi urat nadi perakitan tenaga listrik dan ahli bangunan itu, Kadis Benyamin terlihat mengagumi peralatan canggih namun telah kadaluwarsa yang dimiliki SMKN 5 Kupang.

Baca Juga :  Dukung Program Bupati RAY, Gubernur VIKTOR Tanam Jagung

“Mesin yang ada ini memang canggih tapi sama saja kalau tidak berfungsi. Agar ada pemasukan bagi sekolah iya dilelang saja. Tapi sebelumnya didata semua asset dari sekolah ini yang tidak berfungsi dan dikirim ke Dinas Pendapatan dan Asset Provinsi NTT,”kata Kadis Benyamin setelah mendapat penjelasan dari guru RAMADAN Rani, SPd.

Baca Juga :  MENEPI Sejenak ke Ruang KONTROVERSI, SMAN 6 Kupang Kian VIRAL Semakin DICINTAI (*/Bagian Dua)

Menurut Kasek Safirah, mesin potong yang sudah tidak berfungsi maksimal ini ada sejak masih Sekolah Teknik (ST) yang setara dengan SMP. Walau demikian Kadis Benyamin berharap tidak diperjualbelikan secara bebas. Mesin dan peralatan lain yang kurang berfungsi itu didata dan dimasukkan ke Dinas Pendapatan dan Asset Pemprov NTT. Sehingga bisa diketahui berapa jumlahnya dan mau diapakan asset yang ada ini, kata Benyamin. +++ marthen/citra-news.com