Dia menjelaskan, untuk mengisi kekosongan pundi-pundi sekolah di saat pandemi Covid-19 sekaligus menambah permintaan pemerintah provinsi akan PAD maka pihaknya menempuh strategi yang mumpuni.
“Sejak lajunya permintaan pasar akan kebutuhan alat cuci tangan maka kami di SMKN 5 Kupang mulai bertindak untuk memproduksi alat serupa itu. Ini peluang karena alat cuci tangan ini sangat dibutuhkan masyarakat di saat pandemi Covid-19. Saya tanya kepada para guru Komli Teknik Pengelasan apakah mereka sanggup merakit alat cuci tangan ini. Merekan menjawab sanggup karena ini adalah materi pembelajaran. Maka melalui unit produksi sekolah ini kami membelanjakan bahan material yang dibutuhkan,”beber Safirah.
Menurut Safirah, Guru dan siswa Komli Teknik Pengelasan berpadu dengan Komli teknik Elektro lalu merakit beberapa unit alat cuci tangan yang unik dan laku terjual. Karena order (pesanan) semakin banyak orang maka kami memproduksi dalam jumlah banyak.
Dra. SAFIRAH C. Abineno dan alat cuci tangan hasil karya Unit Produksi SMKN 5 Kupang. Tampak salah satu guru tengah menelisik bahan kelengkapannya. Doc.marthen radja/citra news.com