Soal biaya data bagi siswa BDR, Heny menyatakan itu menjadi kewenangan kepala sekolah untuk menjeaskannya. Apakah bersumber dari dana BOS (bantuan operasi sekolah) atau uang komite dan lain-lain, nanti konfirmasi ke kepala sekolah saja.
“Sementara soal siswa magang, menjadi kewenangan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kehumasan. Itu beliau juga ada sehingga pak wartawan akan bertanya pada orang yang tepat,”ucap Heny sembari menunjuk ke meja kerja SAM Fola.
“Kami dari SMKN 5 Kupang meski dalam suasana pandemic Covid-19 harus tetap melaksanakan magang. Karena ini kalender pendidikan sekolah kejuruan. Sehingga kami sudah melakukan komunikasi dengan Dudi (Dunia usaha dan Dunia Industri) agar bisa menerima siswa kami,”terang Fola.
Mengenai unit produksi, sambung dia, beberapa Komli tetap melaksanakan aktivitas seperti layaknya. Bahkan saat ini SMKN 5 Kupang telah memproduksi alat cuci tangan menggunakan kaki. Dan alat ini banyak pihak yang order (pesan).
Berkaitan dengan siswa magang, tegas Fola, ini penting. Karena siswa bisa mengenal lingkungan kerja yang lebih luas. Selain itu menjadi bekal bila kelak mereka terjun ke dunia kerja. Jadi magang ini sesungguhnya untuk menempah mental siswa untuk berwirausaha. +++ marthen/citra-news.com