Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

TJPS, Gerakan Tanam JAGUNG Berbuah TERNAK (seri -2)

CitraNews

“Hasil nyata tanam jagung dalam setiap periode ini terus meningkat. Karena ini adalah gerakan maka bapak Gubernur Viktor secara kontinu melakukan kunjungan kerja (Kunker). Sekaligus memberikan motivasi bagi para petani lahan kering serta merubah mindsheet. Dari pola pertanian lahan kering atau pertanian yang bertumpu pada pengolahan pertaniannya dengan curah hujan ke pola pertanian integrated  atau IMF – integrated farming system,”jelas Miqdon.

Kepada awak citra-news.com, di sela-sela kegiatan panen jagung secara simbolis oleh Gubernur Viktor di Desa Pantulan Kecamatan Sulamu Kabupaten Kupang, Senin 22 Maret 2021, Miqdon mengatakan TJPS adalah perwujudan dari pembauran semangat kebersamaan dan sinergisitas serta kolaborasi semua stakeholder. Baik lintas intansi (lintas sector) maupun lintas pemerintahan (antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota) di Provinsi NTT.

Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan petani selain menjawab kebutuhan pangan (food security). Menurutnya, kondisi NTT yang memiliki musim kemarau lebih lama dari musim hujan, adalah sebuah tantangan besar. Untuk itu pemerintah Provinsi NTT melakukan terobosan-terobosan yang berarti. Dalam artian bagaimana menjadikan tantangan sebagai peluang. Dan peluang itu ada di gerakan TJPS, dalam mana para petani tidak hanya bertanam jagung pada musim hujan saja tapi juga jagung bisa ditanami pada musim kering.

Baca Juga :  Tim Juri Bank NTT: KOLABORASI Kata Kunci Membangun EKONOMI DESA

Kika : MIQDON Abola dan Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Distanbun Prov NTT, JOAZ Bily Umbu Wanda, S.P pose bersama petugas lapangan gerakan TJPS, Senin 22 Maret 2021. Doc.marthen radja/citra-news.com

“Awalnya banyak orang pesimistis kalau jagung ditanam di musim kemarau hasilnya puso  alias tidak jadi. Atau tidak mungkin memberikan buah yang bernas seperti laiknya ketika ditanami pada musim penghujan. Namun dengan adanya gerakan TJPS ini pandangan seperti itu sunguh keliru dan harus dikubur dalam-dalam. Melalui pola pertanian terintegrasi (integrated farming system) jagung yang ditanami di musim kering produktivitasnya jauh lebih baik,”tegansya.

Baca Juga :  Jejak FIRMAN Empat Tahun NYATA BERUBAH (catatan refleksi)

Sembari menunjuk hasil jagung di atas lahan seluas 79 HA hasi olahan Kelompok Tani (Poktan) Tulakaboak, Miqdon mengatakan ini adalah fakta yang tidak bisa kita pungkiri. Jagung yang ditanam di periode Oktober Maret (Okmar) pun di periode April-September (Asep) dimana bertepatan dengan msim kemarau, hasilnya tidak jauh berbeda.

Baca Juga :  Gerakan TJPS Antara TANTANGAN dan HARAPAN (Seri-1)

“Bapak Gubernur Viktor dalam Kunkernya ke beberapa kabupaten di wilayah Timor Barat mulai hari ini (Senin, 22 Maret 2021, red) hingga Sabtu 27 Maret 2021. Kunkernya kali ini beliau l;ebih giat melakukan panen secara simbolis jagung TJPS.  Saya pastikan hasil jagungnya tidak mengecewakan bapak gubernur juga terutama bagi kelompok tani garapan yang ada,”ucap Miqdon.

TJPS Harus Dikerjakan Serius