Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

TANAH dan AIR Dari Perut Bumi FLOBAMORATA Untuk NUSANTARA

CitraNews

Terkait dengan agenda kunjungan kerja dimaksud, tulis Biro APim, Gubernur Viktor telah memerintahkan Bupati di Tiga Kabupaten yakni Belu, Sumba Tengah dan Flores Timur untuk
kesediaannya membawa “Satu Kilogram Tanah” dari wilayahnya. Dan Bupati di Empat Kabupaten Alor, Sabu Raijua, Rote Ndao dan Kabipaten Lembata untuk kesediaannya membawa “Satu Liter Air” dari wilayahnya.

Dengan ketentuan, Pengambilan Tanah dilaksanakan dengan ritual/prosesi adat masing-masing daerah. Prosesi dimaksud, didokumentasikan (video dan foto) dan dinarasikan. Selanjutnya Tanah tersebut dibawa ke Kupang oleh Bupati tanpa diwakilkan dengan berpakaian adat lengkap sesuai asal daerah pada hari Jumat, 11 Maret 2022 dan diserahkan kepada Gubernur NTT untuk dibawa ke Lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Provinsi Kalimantan Timur.

Melalui upacara adat yang penuh hikmat oleh para tua adat setempat disertai persembahan aneka hewan untuk mendapatkan restu leluhur, tanah dan air ini diambil dari berbagai daerah dengan latar belakang budaya yang beragam di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Baca Juga :  BERAS Harga MELAMBUNG Pihak BULOG Edarkan Beras MURAH Tapi TERBATAS
Baca Juga :  TOMMY Soeharto Instruksikan Kader BERKARYA Dukung PRABOWO

Tanah merupakan persembahan tiga pulau besar yakni pulau Timor, Flores dan Sumba. Dari
perbatasan dengan Negara Timor Leste, masyarakat Kabupaten Belu di Dusun Halisikun, Desa Bakustulama, Kecamatan Tasifeto Barat menggali tanah dari leluhur sebanyak 77 kali dengan sebatang kayu suci Ai Suak.

Angka 77 ini merupakan simbol dukungan terhadap pendirian ibu Kota Negara Baru Nusantara yang dibangun bertepatan dengan usia Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ke-77.

Sementara dari ujung Timur pulau Flores, sebongkah TANAH diserahkan oleh masyarakat Lewotana
Kabupaten Flores Timur.

Baca Juga :  PESAN Apolos Djarabonga DIBALIK Musda II DPD KAI Pedang Merah NTT

Tanah tersebut diambil dari kaki Gunung Ile Mandiri yang diyakini masyarakat setempat sebagai asal muasal manusia pertama yang menghuni kota Larantuka, ibu Kota Flores Timur.

Serta segumpal tanah dari Kampung Anajika, Desa Anajika Kecamatan Umbu Ratu Nggai
Barat, sebuah kampung tua dengan nilai historis budaya dan adat yang sangat kental itu dipersembahkan secara tulus oleh masyarakat Kabupaten Sumba Tengah untuk menjadi fondasi pembangunan ibu kota baru Nusantara.