Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Yel ‘Dari REBUNG Jadi Hutan BAMBU’ Semarakkan Lokakarya LAND4LIVES

CitraNews

FERRY Johanna (kiri) dan VIKTOR Manek (tengah) saat memberikan keterangan pers tentang proyek Land4Lives di Kupang NTT. Doc. marthen radja/citra-bews.com

Yang pasti, kata Viktor, menjaga dan melestarikan bentangan alam antara lain dengan merehabilitasi dan mereboisasi terutama pada lahan yang rentan banjir. Seperti kawasan di DAS Benain dan Noelmina, adalah pantas jadi lokus proyek Land4Lives ini.

“Termasuk tanaman bambu perlu dikembangkan secara masiv di dua area DAS di Kabupaten TTS. Seperti yang sudah kami kembangkan tanaman bambu di Kabupaten Ngada dan beberapa kabupaten lainnya di Flores,”imbuhnya.

Sembari memekik yel, “Dari Rebung jadi hutan Bambu” dan diikuti peserta lokakarya.

Kadis Viktor menambahkan, melalui budidaya bambu sudah bisa menjawab paket kerja proyek Land4Lives untuk beberapa aspek.
Yakni mendukung upaya pencapaian prioritas nasional; mendukung penciptaan ketahanan pangan; mendukung adaptasi perubahan iklim; serta mendukung upaya kesetaraan gender.

Baca Juga :  KOLABORASI dan SINERGIS Kata Kunci Hadapi PERUBAHAN Iklim

Pada kesempatan yang sama, Pelaksana ICRAF Indonesia, FERRY Johanna mengatakan, proyek Land4Lives dengan total nilai 16,8 juta dolar Autralia atau setara dengan Rp 192 Miliar sepenuhnya dibiayai oleh Global Affairs Canada (GAC) dan dilaksanakan oleh ICRAF (International Center for Research in Agroforestry) beserta mitra-mitra strategisnya.

“Proyek Land4Lives di Indonesia dilaksanakan di 3 (Tiga) provinsi yakni Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan Provinsi NTT. Dari total biaya yang ada kita belum menganalisa sektor mana saja yang perlu dibiayai ICRAF Indonesia,”kata Ferry.

Baca Juga :  Pemerintah SIAP Mewujudkan KESEJAHTERAAN Rakyat

Menurutnya, di tingkat nasional kegiatan Land4Lives mendukung upaya pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas untuk mencapai Prioritas Pembangunan Nasional 1 (penguatan penyediaan akses dan mutu suplai pangan); upaya pemerintah dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim; dan pengarusutamaan gender dalam kebijakan dan peraturan yang dihasilkan oleh pemerintah daerah.

Menjawab alasan Kabupaten TTS jadi lokus proyek Land4Lives, Ferry mengatakan pemilihan lokasi berdasarkn studi kalayakan oleh ICRAF Indonesia.

“Jadi bukan karena TTS kabupaten dengan kategori kemiskinan ekstrim. Tapi ada banyak aspek dari hasil evaluasi ICRAF Indonesia,”ujarnya singkat.

Penghidupan Tahan Iklim dan Ketahanan Pangan

Mengutip penjelasan secara virtual Kepala Bagian Perubahan Iklim/Lingkungan Hidup GAC, Gayle Barnett. Dia mengatakan, Land4Lives adalah proyek unggulan pemerintah Kanada untuk perubahan iklim. Kerja sama dengan pemerintah Indonesia merupakan bentuk komitmen internasional Kanada untuk pembiayaan aksi untuk perubahan iklim oleh negara-negara berkembang guna mendukung tercapainya pembangunan berkelanjutan, masyarakat dengan penghidupan tahan iklim dan kesetaraan gender dalam pengelolaan bentang lahan.

Baca Juga :  Dukung Program Bupati RAY, Gubernur VIKTOR Tanam Jagung

“Di bawah kebijakan Feminist International Assistance Policy, kami percaya jika upaya perubahan iklim akan lebih efektif ketika perempuan dan anak-anak perempuan memiliki peran aktif dalam merancang, mengembangkan dan menerapkan respons perubahan iklim dan lingkungan. Proyek ini dirancang untuk meningkatkan kesetaraan gender serta memberdayakan perempuan, termasuk perempuan petani dan para perempuan kepala keluarga,” kata Gayle dalam sambutannya secara daring.