Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Bank NTT Gelar FESTIVAL Akbar, Apa Saja?

CitraNews

Ditengarai Tiga Desa Terbaik Binaan Bank NTT tahun 2021 tersebut, kini tengah bersaing di Dumay (dunia maya) dalam memasarkan produk-produk UMKM unggulannya. Dan konon mendapat sambutan yang luar biasa para nitizen di jagat maya.

Menyisihkan puluhan desa lainnya, kini karena aneka produk UMKMnya sudah dikenal di level nasional. Contohnya dari Desa Ajaobaki terkenal karena aneka penganan berbahan khas lokal, yakni hasil pertanian masyarakat setempat. Mereka pun miliki aneka minuman lokal hasil fermentasi.

Desa Hadakewa pun sama. Pantai yang dulunya jorok tak terurus kini disulap jadi spot wisata premium dengan omset puluhan juta per bulan. Ada resto dan aneka fasilitas hiburan disana.

Belum lagi Detusoko, yang memiliki website sendiri. mengajak siapa saja datang dan menikmati panorama wisata disana, bersama petani menanam padi, maupun melakukan panen bersama. Dan peminatnya tak sedikit. Jangan ditanya mengenai omset ketiga desa ini. So pasti jauh berubah dari keadaan sebelum mendapat bantuan modal dari Bank NTT.

Baca Juga :  KASEK Baru WAJIB Teken Perjanjian KINERJA

UMKM Sebuah Gerakan Masif

Festival Desa Binaan ini memacu kehidupan masyarakat desa sekaligus menuntun ke arah hidup yang lebih sejahtera dan mandiri. Dengan sebutan lain gerakan masif UMKM dapat meningkatkan perekonomian masyarakat perdesaan serta mewujudkan kemandirian masyarakat desa.

Keunggulan lain dari event
ini yakni meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat desa yang multiplier effect, menciptakan Desa Binaan yang mandiri dan berbasis digital, sentralisasi produk perbankan baik itu produk Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Kredit dan juga menjadi pusat informasi potensi unggulan di daerah tersebut.

Masyarakat dilatih dan didampingi hingga berhasil dalam pengolahan, packaging hingga pemasaran produk lokal unggulannya.

Di sektor pariwisata pun sama. Ada narasi yang dihadirkan untuk menjembatani pesan leluhur ke generasi berikutnya. Narasi ini tercatat secara digital, dan siapapun yang datang ke lokasi, tinggal scan pada barcode yang disiapkan lalu dengan mudahnya mengikuti alur ceriteranya.

Baca Juga :  Gerbong PENILAIAN Mulai Bergerak Tim JURI Merapat ke DESA BINAAN Bank NTT

Terkait mekanisme pelaksanaan kompetisi, segera diinformasikan oleh pihak Bank NTT, melalui seluruh kantor cabang bank NTT yang ada di kabupaten/kota. Kantor Cabang bank NTT akan berperan penting dalam persiapan desa-desa unggulan ini, kemudian mendaftarkannya pada panitia tingkat pusat untuk dinilai tim juri.

Adapun syarat utama even ini yakni setiap Desa Binaan memiliki akses jalan ke lokasi terjangkau; Memiliki potensi ekonomi yang multiply effect pada masyarakat desa; Desa tersebut memiliki keragaman usaha; Produk yang dijual merupakan hasil produktifitas masyarakat setempat; Transaksi penjualan produk dan jasa berbasis elektronifikasi dengan menggunakan produk-produk bank NTT (menggunakan QRIS); Desa Binaan atau produk yang dihasilkan ter-elektronifikasi memuat cerita/history desa dan produk-produk yang dipasarkan (dalam bentuk barcode); Produk yang dijual wajib dikemas dengan branding bank NTT; Memiliki Lopo Dia Bisa yang dijadikan tempat usaha dan juga sebagai media informasi potensi unggulan yang ada di daerah tersebut; Memiliki Agen Dia Bisa minimal 50 persen dari pelaku ekonomi yang ada di desa tersebut.

Baca Juga :  KEHADIRAN Bank NTT Ibarat MALAIKAT Yang Datang (* Seri 1)

Hal yang membanggakan dari pelaksanaan festival ini adalah, Bank NTT ingin agar festival ini memproduksi desa yang benar-benar mandiri dan layak berdasarkan variabel yang dijadikan sebagai alat ukur. Bahkan tidak main-main, event ini didesain setara event nasional. Dengan instrumen yang dipakai adalah mengacu pada indeks desa membangun dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta Desa Wisata dari Kementerian Parekraf.