Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Program VIKTOR-JOSEF Bangun ‘JALA’ BUKAN Gedung DPRD NTT

CitraNews

Ibarat membuang garam ke laut. Rencana Pemerintah Provinsi NTT pada 5 tahun kemarin untuk membangun gedung DPRD NTT yang baru, ditolak mentah-mentah oleh Gubernur Viktor. Padahal Ketua DPRD NTT, Anwar Puageno di hadapan Sidang Paripurna Istimewa menyampaikan kalau tahun 2019 pemerintah NTT mengalokasikan anggaran untuk mulai membangunnya.

Kupang, citra-news.com – MEMBANGUN INFRASTRUKTUR Jalan, Listrik, dan Air atau dengan sebutan JALA, adalah salah satu dari 5 (lima) Program Utama Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, VIKTOR Bungtilu Laiskodat dan JOSEF Adrianus Nae Soi.

Kelima program utama dengan spirit “NTT Bangkit NTT Sejahtera ini masing-masing adalah Pembangunan Pariwisata, dalam mana menjadi Pengerak (lokomotif) ekonomi utama. Berikut, Kesejahteraan Rakyat;  Pembangunan SDMInfrastruktur;  dan Reformasi Birokrasi.

Berbeda dengan program pemerintah NTT 10 tahun lalu (era Frans Lebu Raya) dengan 8 program dan 6 tekad dengan spirit “Anggur Merah”– Anggaran Untuk Rakyat Menuju Sejahtera).  Di periode 5 (lima) tahun ke depan Gubernur NTT VIKTOR dan JOSEF atau dalam sebutan Gubernur Viktor sebaga Gubernur 1 dan Gubernur 2 itu,  hanya punya  5 (lima) program saja. Dan kesemua program ini tersaji untuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga :  UPG 1945 Kupang Terapkan BIAYA Pendidikan MURAH
Baca Juga :  Dawai HUT NTT ke-61 MENGGETAR Kalbu (Bagian-3 habis)

“Kemiskinan menjadi sejarah kehidupan saya dan pak Josef. Kami pernah merasakan betapa pahit dan getirnya hidup dalam kemiskinan. Kami telah berjuang dan bertarung untuk keluar dari kemiskinan. Ketika masyarakat mempercayakan tampuk kemimpinan ke atas pundak kami maka tiba saatnya kami menabur tambur perang kemiskinan,”tegas Viktor.

Baca Juga :  BUMDES Kepulauan Berniat Beli KAPAL PINISI dan BANGUN HOTEL

Dengan visi besar NTT Bangkit NTT Sejahtera, Gubernur Viktor mengajak semua elemen masyarakat untuk bekerja keras mengatasi kemiskinan yang masih sangat tinggi di NTT. Mengutip data BPS tahun 2017, sebut Viktor,  ada sekitar 1,1 juta jiwa atau 21,28 persen masyarakat NTT yang hidup dalam kemiskinan. Fakta ini sangat jauh dibawah angka kemiskinan secara nasional yang berada di angka 9,8 persen.