Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Taktik Busuk Setya Novanto Mengaburkan Kepemilikan Bisnisnya

Pastor Alsis Goa Wonga OFM, Koordinator Justice, Peace, and Integration of Creation (JPIC)-OFM untuk Flores, NTT mengatakan pada 2010, PT Laki Tangguh mendapatkan izin penambangan di Ngada dari Marianus Sae. Lucunya, izin ini diteken sang bupati jauh sebelum surat permohonan izin diserahkan pada 2011.

Pemberian izin itu ditentang warga dan gereja. Sebab, aktivitas tambang milik Novanto ini janggal secara prosedur hukum dan merusak lingkungan. “Memang betul kami melakukan penolakan sejak 2011. Saat itu Novanto Center dan PT Laki Tangguh sedang gencar melakukan eksplorasi tambang,” kata Alsis. (Baca juga : Bisnis Papa NOVA di NTT Terancam Guling Tikar)

PT Laki Tangguh tak hanya melakukan eksplorasi tambang mangan di Ngada. Mereka juga mengeksplorasi tempat lain seperti di Flores. Tambang ini juga ditolak oleh warga.

Baca Juga :  Biro di Undana JANGAN Dulu Merasa NYAMAN Terima SERTIFIKAT ISO
Baca Juga :  Spirit KOLABORASI Pentaheliks Jadi KEKUATAN Bank NTT Bisa SETARA Dengan 33 Bank Ternama NASIONAL

Penolakan terhadap tambang yang diinisiasi oleh gereja bikin Novanto berang. Pada Februari 2015, di sebuah seminar yang dibuat oleh Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT), sebuah sinode terbesar di kawasan Timor dan berkantor pusat di Kupang, Novanto menuding gereja menjadi “tempat berlindung” LSM-LSM penolak tambang.

“Daerah ini kaya mangan, marmer, emas dan pasir besi. Namun, saat investor hendak mengelola potensi sumber daya alam, selalu ada penolakan dari LSM yang berlindung di bawah gereja,” kata Novanto   (5/3/2015).

Baca Juga :  PEMKOT Kupang Akomodir Kelompok Para Mantan Narapidana

Buntut dari pernyataan itu, aktivis gereja dan LSM penolak tambang mengecam Novanto dan menuntutnya meminta maaf. “Kami juga salah satu yang ikut mengecam Novanto. Karena statement Novanto itu tidak benar. Dia bicara karena punya kepentingan, dia punya tambang,” kata Alsis. +++ cnc /net