Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Seandainya Anak Manusia Jadi Komodo

CitraNews

“Bagi saya perjuangan-perjuangan yang berpihak pada rakyatlah yang dibutuhkan. Karena rakyat sekarang sudah cerdas. Mereka tidak akan mau ditipu lagi dengan janji-janji manis. Bahwa cara-cara kotor dengan janji manis para elitis akan membuat rakyat miskin terus,”tandasnya.

Menjadi pertanyaan lanjutan, tambah Bung Sila,  kenapa akhir-akhir ini banyak calon legislative atau yang mau duduk terus di kursi dewan terhormat juga para calon legislative begitu rajin turun ke desa. Terlepas dari kendala apa yang bakal dihadapi setelah turun di desa, seperti yang terjadi baru-baru ini di Desa Kakan Kecamatan Kuanfatu Kabupaten TTS. Itu contoh soal kalau akibat nafsuisme kekuasaan dan jabatan kendala apa yang dihadapi iya ‘tabrak’ saja.

Mengapa mereka harus rajin turun ke desa,tegasnya berulang. Karena oknum-oknum elitis ini beranggapan kalau rakyat di pedesaan minim sumber daya. Atau kelompok masyarakat yang belum tersentuh teknologi dan informasi. Rakyat kelompok seperti inilah yang mudah dikibuli. Dengan janji-janji, kalau saya terpilih saya pasti akan bangun jalan, akan bangun air bersih, listrik bisa masuk desa. Ah, yang benar saja. Sudah pasti koq pakai kata ‘akan’ lagi? Kan aneh. Dengan lip service alias janji manis yang keluar dari mulut sang pengumpar janji, rakyat lantas percaya.

Baca Juga :  Bangun UMKM Tebar Produk EKRAF di Obyek Wisata Premium
Baca Juga :  JULIE Laiskodat SODORKAN Niatnya Membantu SMK 5 Kupang

Tapi faktanya apa setelah terpilih? Ketika dia terpilih belum tentu dia penuhi janji-janji kampanye dulu. Belum tentu bernafsu lagi masuk keluar desa melihat apa yang tengah diderita rakyat disana. Di jalanan ramai saja kaca riben mobil tertutup apalagi jalan masuk desa yang penuh debu dan lumpur. Kebutuhan dasar masyarakat seperti yang dijanjikan banyak yang terabaikan. Itu karena apa. Karena setelah terpilih urusannya sudah lebih pada kepentingan diri dan keluarga daripada memikirkan rakyat yang pernah dia janjikan. Iya ujung-ujungnya rakyat konyol juga. Kan kasihan.

Karena itu tekad saya, demikian Bung Sila, dengan satu komitmen tunggal kembalikan kedaulatan berada di tangan rakyat. Artinya sebelum masuk tahapan verifikasi KPUD NTT mari kita buat satu kesepakatan. Karena tahapan pemilihan umum masih terlalu jauh disana, sekarang mari kita selesaikan hal-hal yang tidak beres di lapangan.

Baca Juga :  AWK, Meraih ‘Bintang’ Jadi SENATOR Muda di DPD RI

Setelah lolos verifikasi pun kita bikin kesepakatan lagi. Bila ada point-point kesepakatan dilanggar maka saya siap dianulir. Iya kita harus siap, karena rakyat yang beri daulat kepada kita. Dan rakyat pulalah yang membuat keputusan-keputusan itu. Wong  kita hanya wakil rakyat, kita hanya sebagai pemimpin rakyat yang juga menjalankan kedaulatan rakyat. +++ cnc1