Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Peluh Anak Negeri di Nusa Tapak Terjal – NTT (Bagian 6)

CitraNews

Sementara Bendungan Napung Gete (Kabupaten Sikka) dalam proses pembangunan. Berikut, Bendungan Lambo di Kabupaten Nagekeo; Bendungan Kolhua (Kota Kupang); Bendungan Manikin (Kabupaten Kupang); dan Bendungan Temef (Kabupaten Timor Tengah Selatan)  diperkirakan akan dilakukan ground breaking sebelum hajatan demokrasi Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilu Presiden (Pilpres) tahun 2018.

Seperti pepatah mengatakan ‘Datang Tampak Muka Pergi Tampak Punggung’, Frans Lebu Raya pun bertindak hal serupa. Pembangunan infrastruktur yang bernadir dari buah-buah karya gemilangnya selama jadi Gubernur NTT, meski harus mendapat tempat lebih di tanah kelahirannya Adonara, namun juga menjalar merata hampir ke semua kabupaten/kota se-Provinsi NTT. Khususnya infrastruktur yang bernuansakan kepariwisataan,  mulai dari ujung barat Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat hingga ujung Timur Kabupaten Malaka di Obyek Wisata Motadikin. Juga obyek wisata Nembrala di Kabupaten Rote Ndao hingga Alor Pantar, serta kawasan pantai Lamalera Kabupaten Lembata.

Atau infrastruktur lainnya di Era Gubernur Frans Lebu Raya berupa Gedung SASANDO (Kantor Gubernur NTT), Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain di Kabupaten Belu, PLBN Motamasin di Kabupaten Malaka, dan PLBN Wini, Pembangunan Patung Jenderal Sudirman di Pulau Ndana Kabupaten Rote Ndao, Jembatan Petuk di Kota Kupang dan lain-lain yang tidak bisa dirinci.

Baca Juga :  SENSASI Baru Ala Anggota Dewan Partai DEMOKRAT TTS

Bahkan di hari-hari jelang berakhir masa jabatannya sebagai Gubernur NTT, dua tekad pembangunan yang ditambahkan di periodenya yang kedua adalah pengembangan kepariwisataan dan kemaritiman. Bisa jadi karena semacam PR ini sehingga Frans Lebu Raya agaknya ‘sibuk’ melakukan ground breaking dan penandatanganan plakat atau prasasti. Diantaranya penandatangan grand design pembangunan Jembatan Pancasila PALMERAH di Kabupaten Flores Timur, penandatangangan prasasti Terminal Penumpang Pelabuhan Lorens Say di Maumere Kabupaten Sikka, melakukan breaking ground pembangunan Monumen Flobamora Rumah Pancasila di Kupang Barat Kabupaten Kupang. Juga lain-lain kegiatan semacam di penghujung jabatan Gubernur Frans Lebu Raya yang dikenal visioner ini.

Baca Juga :  Bupati TAOLIN Ajak Warga BELU Manfaatkan Digitalisasi SISKEUDES Bank NTT

Sebutan SAYA PANCASILA  tidak sekadar lip service atau sederetan kata yang tidak bermakna. Ia harus dimaknai secara mendalam dan tercermin melalui tingkah laku dan perbuatan nyata dalam keseharian hidup berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai dasar Pancasila ini pula sepatutnya terus diwariskan hingga beranak pinak. Jika Gubernur Frans Lebu Raya menorehkan sejarah Pancasila melalui pembangunan infrastruktur Jembatan PANCASILA PALMERAH di Kabupaten Flores Timur dan Monumen Flobamora RUMAH PANCASILA di Kabupaten Kupang, maka apalagi yang mau diekspresikan oleh gubernur NTT di periode-periode berikutnya? Waktu jualah yang membuktikannya.  +++ (bersambung ke Bagian 7)

Baca Juga :  Inovasi BANK NTT Menginspirasi BPD di INDONESIA Datang STUDI Banding

 

*) Penulis adalah Wartawan tinggal di Kota Kupang