Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

ANEH Masyarakat MENOLAK Membangun BENDUNGAN

CitraNews

“Untuk bendungan Lambo kami sudah berupaya melakukan pendekatan-pendekatan berulangkali dengan warga masyarakat pemilik lahan. Akan tetapi masyarakat tetapi menolaknya. Sehingga diperlukan upaya-upaya dengan alternatif-alternatif lain. Kalaupun masyarakat masih menolaknya maka dipindahkan ke daerah lain saja,” kata Gubernur NTT Drs. Frans Lebu Raya beberapa waktu lalu.

Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT Ir. Andreas Wiliam Koreh, MT, menjelaskan, dalam grand design ada 10 bendungan yang dibangun di Provinsi NTT. Dari jumlah yang ada 4 buah bendungan yang sudah, sedang, dan akan dibangun. Masing-masing, sebut Andre,  Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu dan Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang sudah terpakai. Berikut, Bendungan Napung Gete di Kabupaten Sikka sedang dibangun, dan Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) akan segera dibangun.

Lebih jauh dikatakan, dua buah bendungan yang juga sudah masuk dalam grand design adalah Bendungan Kolhua di Kota Kupang dan bendungan Lambo di Kabupaten Nagekeo. “Dua buah bendungan Lambo dan Kolhua ini yang ditolak masyarakat. Meskipun sudah berulangkali kita lakukan upaya-upaya pendekatan. Jika dalam upaya-upaya selanjutnya juga tetap ditolak maka kita akan alihkan ke kabupaten lain,”tegas Andre di ruang kerjanya, Rabu 30 Mei 2018.

Baca Juga :  Sonny : SMK/SMA Negeri, Sumber Baru PAD Provinsi NTT
Baca Juga :  Kader PMKRI Diminta Lebih Militansi dan Inovatif

Menurut Andre, ada 3 (tiga) kabupaten di NTT yang sudah siap menjadi alternative jika Bendungan Lambo dan Bendungan Kolhua kalau pada kenyataannya ditolak pembangunnannya.  Ketiga bendungan yang sudah di-design  itu adalah Bendungan Waibara di Kabupaten Sumba Timur; Bendungan Pola Pare di Kabupaten Sumba Barat Daya; dan Bendungan Waekoe di Kabupaten Ngada.