Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Sejenak di Beranda ‘Negeri Tanah Terjanji’- NTT (Bagian 6)

CitraNews

Di Ende, Soekarno dan istrinya Inggit Garnasih, Ratna Djuami (anak angkat), serta mertuanya, Ibu Amsi, menempati rumah Abdullah Ambuwaru. Yang kini rumah yang dilengkapi dengan taman itu dijadikan monument sejarah permenungan Soekarno akan buturi-butir Pancasila.

Selama di pengasingan, kehidupan Soekarno sangat sederhana. Sebagai seseorang yang diasingkan, Bung Karno hanya sedikit memiliki akses untuk berkorespondensi. Keadaan ini membuat Soekarno tertekan. Namun, ia tak patah arang. Soekarno justru bisa berpikir lebih dalam tentang banyak hal. Dia mulai mempelajari lebih jauh soal agama Islam, hingga belajar pluralisme dengan bergaul bersama pastor di Ende.

Aktivitas  Soekarno lainnya selama di Ende, ia melukis hingga menulis naskah drama pementasan. Di sekitar lokasi pengasingannya, terdapat sebuah taman. Di taman inilah Bung Karno banyak merenung, di bawah pohon sukun. Salah satu hasil perenungannya adalah PANCASILA. Kini, taman ini dikenal dengan Taman Renungan Bung Karno atau sering disebut TAMAN RENUNGAN PANCASILA.

Baca Juga :  KASEK Baru WAJIB Teken Perjanjian KINERJA

Rumah yang dilengkapi dengan beranda dan Taman yang kini berlokasi di Kelurahan Rukun Lima Kota Ende atau tepatnya di Jalan Perwira Kota Raja, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini menyimpan sejarah panjang perihal sepak terjang Ir. Soekarno atau Bung Karno walau hanya sejenak menjalani pengasingan. Tapi Ende Flores NTT laksana ‘Negeri Tanah Terjanji bagi Bung Karno kala itu duduk merenung dan merangkai 5 (lima) butir  Pancasila. Konon di bawah pohon sukun bercabang lima sambil menatap ke arah laut Bung Karno mendapat ilham untuk meramu ‘Lima Butir Mutiara’ yang akhirya dinamai Panca Sila (Lima Dasar) itu.

Baca Juga :  SUNDA KECIL Expo Ajang Temu Bisnis Antara Pelaku Usaha

Kini POHON SUKUN yang ada di Taman Renungan Bung Karno disebut POHON PANCASILA. Pohon yang ada saat ini adalah pohon yang ditanam pada 1981, karena pohon yang asli sudah tumbang sejak 1960. Saat ini, kawasan Taman Renungan Soekarno dimanfaatkan sebagai lokasi pariwisata dan berbagai kegiatan kreasi seni dan budaya, serta diskusi.

Baca Juga :  Guru LUSIA Menghindar Dikonfirmasi Soal PERPUSTAKAAN

Sejarah juga telah mencatatnya kalau Soekarno (Bung Karno) dan Mohammad Hatta (Bung Hatta) adalah Tokoh Proklamator Kemerdekaan Negara Republik Indonesia.  Dalam mana pada Hari Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, Lima butir Pancasila itupun tertuang di dalam Mukadimah Undang Undang Dasar 1945 dan dibacakan untuk pertama kalinya di Jakarta.