Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

DIKECEWAKAN Golkar BOBBY Jadi Caleg di HANURA

CitraNews

Menjawab wartawan soal Caleg yang ‘lompat’ partai, Refafi mengakui pada detik-detik terakhir pemberkasan ada banyak anggota partai yang masuk baru. “Iya, kami dengan senang hati menerima mereka untuk kita sama-sama terlibat membangun Partai HANURA menjadi lebih baik ke depannya. Itu komitmen kita,”ucapnya.

Disebutkan Refafi, salah satu nama yang sudah keluar dari Partai Golkar karena tidak mengakomodir niat politiknya menjadi Caleg, yaitu Bobby Hartono Handoyo. Hemat kami, Bobby kader potensial. Bahwa kekecewaan yang dirasakan karena tidak diakomodir sebagai Caleg di Partai Golkar itu hal lumrah dalam dinamika kepartaian. Akan tetapi sebagai pimpinan Partai Hanura sesuai spiritnya yang terus menaungi para kadernya untuk mengapresiasikan kepentingan politik berdemokrasi, maka kami mengakomodirnya dengan memberi kesempatan untuk mengapresiasikan hak politiknya itu melalui pen-caleg-kan di Partai Hanura.

“Pak Boby Hartono Tantoyo dengan senang hati kami menerimanya masuk ke Partai Hanura menjadi salah satu anggota partai. Tentunya kami menghargai keputusan pak Bobby yang harus keluar dari Partai Golkar. Bahwa Partai Hanura dengan hati nuraninya menerima pak Bobby dengan lapang dada. Dan kami mengakomodir kepentingan politik beliau untuk maju jadi salah satu Caleg dari Dapil NTT I (Satu) Kota Kupang  sebagai calon anggota DPRD Provinsi NTT,”jelas Refafi.

Baca Juga :  HIPMI NTT Minta Pengusaha Tingkatkan KUALITAS Pelayanan TRANSPORTASI
Baca Juga :  KERJA Politik GOLKAR Jaman NOW Urus Kemanusiaan

Sembari menambahkan, hak politik seseorang untuk berada di partai manapun itu dijamin oleh undang undang. Saya kira tidak ada sesuatu yang luar biasa kalau sesorang berpindah partai.

Menjawab wartawan soal dualisme di tubuh Partai Hanura, Refafi membantahnya. “Tidak ada dualisme dan tidak pernah ada dualisme kepengurusan di tingkat DPP Partai Hanura. Dualisme itu hanya anggapan orang saja yang tidak paham akan organisasi kepartaian”tegasnya.

Baca Juga :  ADA 1,3 Juta Data GANDA di DPT Pemilu 2019

Kalau di DPP itu, lanjut Refafi, Ketua umumnya pak Usman Sapta Odang. Hanya saja mencari pergantian Sekjen yang baru. Jadi saya kira tidak ada dualisme kepengurusan di DPP Partai Hanura. Dan hanya satu SK saja dari Kemenkum HAM yaitu dengan Ketua Umum pak Usman  Sapta Odang dan Sekjen-nya pak Siregar. Sedangkan di Provinsi NTT adalah Refafi Gah sebagai Ketua dan Sekretaris Adrianus Boka Rita. Jadi saya kira itu sudah jelas, timpalnya. +++ cnc1