Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

NUTRISI 1 Mangkok KELOR Sama Dengan 7 Mangkok SUSU

CitraNews

Julie Laiskodat : Tim Penggerak PKK Provinsi NTT akan berkolaborasi dengan dinas/instansi terkait untuk pengembangan Kelor (Marungga) secara massif hingga ke desa-desa. Ini dilakukan sebagai upaya untuk menekan angka gizi buruk di masyarakat NTT.

Kupang, citra-news.com – TERNYATA masyarakat belum banyak yang tahu kalau kandungan nutrisi yang ada pada tanaman Kelor (Marungga) lebih tinggi dari sayuran dan buah-buahan apapun. Karenanya Tim Penggerak  PKK  NTT siap mendukung Tekad Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, VIKTOR Bungtilu Laiskodat dan JOSEF Adrianus Nae Soi untuk membudidaya tanaman kelor (Marungga).

Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga Provinsi Nusa Tenggara Timur (TP PKK NTT), JULIE Sutrisno Laiskodat mengatakan, hasil penelitian membuktikan dari segi kandungan nutrisi perbandingannya dalam 1 (satu) mangkok Kelor sama dengan 7 (tujuh) mangkok susu. Sementara dari segi kualitas, Kelor NTT – Indonesia  berkualitas terbaik kedua di dunia setelah Spanyol. Dan NTT memang daerah potensi untuk pengembangan tanaman kelor.

Baca Juga :  BERTAMBAH Lagi 107 Orang Kasus COVID-19 di KOTA KUPANG

“Dari fakta potensial ini harusnya tidak boleh lagi ada gizi buruk di masyarakat NTT. Karena itu kami akan berkolaborasi dengan instansi terkait untuk pengembangannya. PKK juga berkomitmen mensukseskan program Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2018-2023 terutama dalam mengembangkan kelor atau marungga di desa-desa,”jelas Julie.

Baca Juga :  TIGA Kelurahan Zona HIJAU Kasus Covid19 KOTA Kupang Terus BERKURANG

Seperti dirilis Aven Reme, staf Biro Humas Setda NTT, pernyataan Ketua Tim PKK Provinsi NTT ini dalam sambutannya pada acara pembukaan Jambore Kader Posyandu Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur di Alun-alun Rumah Jabatan Gubernur NTT (Rujab) di bilangan Jalan El Tari Kupang, Selasa, 18 September 2018.

Berkaitan dengan cara (pola) kerja PKK, Julie berharap, tidak boleh lagi dari atas ke bawah (top down). Tapi harus dari bawah ke atas (bottom up). Dan kami dari Tim Penggerak PKK dari provinsi akan turun langsung ke desa-desa. Karena disanalan menjadi ujung tombak keberhasilan pelaksanaan program PKK.

Baca Juga :  MELOROT Angka Sebaran COVID19 di KOTA Kupang Angka SEMBUH Bertambah

Sementara Wakil Gubernur (Wagub) NTT, Drs. JOSEF A, Nae Soi, MM dalam sambutannya mengharapkan agar aktivitas Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) terus digiatkan dan didayagunakan. “Para kader Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan kader Posyandu mesti menghidupkan kembali aktivitas Posyandu di seluruh wilayah provinsi ini. Agar masyarakat NTT semakin cerdas dan sehat serta dapat menurunkan angka kematian ibu dan anak,”kata Josef.