Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini
Polkam  

Anggota PMKRI Sebut JUBIR SATGAS Human Trafficking BOHONGI Publik

CitraNews

Dari kelemahan penataan system ini, menurut Eman, lalu menjadi peluang oknum-oknum atau bagi pihak-pihak tertentu untuk bargaining. Apalagi pas dengan momentum politik seperti saat-saat ini dimanfaatkan oleh oknum-oknum calon anggota legislative (Caleg) jadi komoditas politik. Janganlah menjadikan isu human trafficking ini jadi jualan politik untuk menaikkan  pamor dan popularitas diri di pen-caleg-kan saat ini, pinta Eman.

“Iya, kami memandang saat ini masalah human trafficking jadi jualan politik seperti pengalaman yang baru saja terjadi. Dimana pada Jumat 12 Oktober 2018 terjadi penangkapan 11 calon TKI (CTKI) asal NTT yang mau diberangkatkan ke Malaysia. Lalu ada oknum Caleg berkomentar di media massa seolah-olah karena upaya dia sehingga menggagalkan keberangkatan 11 CTKI itu. Dan oknum Caleg itu adalah ibu Megasari, Jubir Satgas Anti Human Trafficking (AHT) Partai Golkar yang tadi pak Wagub Josef Nae Soi dalam sambutannya mengangkat-angkat namanya. Bahwa karena upaya Jubir Satgas Anti Human Trafficking (AHT) Partai Golkar itu sehingga bisa menggagalkan 11 CTKI yang ada. Padahal itu upaya PMKRI Cabang Kupang,”jelas Eman.

Saya (Emanuel Bolly) ini saksi hidup, tegas dia. Dan saya ini orang pertama yang disampaikan oleh saudara kandung dari salah satu calon TKI yang mau diberangkatkan ke Malaysia pada Jumat 12 Oktober 2018. Orang itu meminta saya menghubungi pihak kepolisian supaya segera menahan 11 orang calon TKI itu. Waktu itu saya diberitahu sekitar jam 9 pagi dan saya langsung menghubungi pihak Sat Intel Polres Kupang Kota (Polresta). Dan dari pihak Polresta melanjutkan ke pihak KP3 Laut Tenau Kupang.

Baca Juga :  Si Hitam ‘Fortuner’ Terbakar Mobnas DH 5
Baca Juga :  Bantuan Perahu BUKTI Pempus PENUHI Permintaan JERIKO

“Jadi BUKAN upaya dari ibu Megasari yang adalah Jubir Satgas Anti Human Trafficking (AHT) dari Partai Golkar NTT. Itu pembohongan publik. Makanya saya koq kaget tadi puja-puji dari bapak Wagub Josef Nae Soi bahwa penangkapan 11 Calon TKI (CTKI) itu seolah-olah upaya dari Jubir Satgas AHT Partai Golkar itu (R. Riesta Ratna Megasari) ke pihak KP3 Laut Tenau Kupang,”ungkapnya kesal.

Kepada citra-news.com EMAN menjelaskan konologisnya. Batalnya keberangkatan 11 CTKI NTT ke Malaysia ini berawal dari laporan saudari dari Arnoldus yansen Seran, salah satu CTKI. Bahwa ada 6 orang ditambah 2 orang prekruit yang adalah Pasutri (pasangan suami isteri). Pasutri ini orang Kobalima Kabupaten Malaka. Pasutri ini juga TKI yang selama ini kerja di Malaysia tapi illegal. Mereka datang  di NTT baru satu bulan yang lalu. Kemudian mereka merekruit 6 orang 4 laki-laki dan 2 perempuan. Satu laki-laki ini namanya Arnoldus Yansen Seran. Kakak perempuan dari Yansen Seran ini tidak mau adiknya Yansen Seran berangkat ke Malaysia karena illegal. Dia bilang kaka  (Emanuel Bolly) tolong dulu lapor ke polisi. Karena saya ini yang turut hantar keenam CTKI ke Tenau Kupang. Kira-kira kaka mereka bisa bantu lapor ke polisi kah? Akhirnya siang harinya kami lapor di Kasat Intel Polresta, pak Basir.