Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

2019 MERPATI Akan TERBANG Lagi

CitraNews

Merpati belum lama ini mengumumkan berencana beroperasi kembali pada 2019 setelah menemukan calon investor. PT Intra Asia Corpora bersedia menyuntikkan dana sebesar Rp6,4 triliun untuk memulihkan bisnis perusahaan tersebut.

“Rencana perusahaan pada saat dimulainya operasi penerbangan tahun depan akan dilakukan di Biak, Provinsi Papua, yang selama ini merupakan salah satu basis utama Merpati,” kata Direktur Utama PT MNA Asep Ekanugraha pada Minggu 11 November 2018.

Selama mati suri, Asep mengklaim Merpati terus melakukan pembenahan di internal perusahaan dengan memenuhi hak gaji karyawan serta meyakinkan pemerintah dan mengundang calon investor untuk menghidupkan kembali perusahaan.

Baca Juga :  Junto : Ruas JALAN Nasional di NTT Bertambah Jadi 2000-an Kilometer

Skenaro Lunasi Utang Sebelum Terbang Lagi

Merpati berharap suntikan dana sebesar Rp6,4 triliun dapat mengembalikan geliat bisnis maskapai, sekaligus mengembalikan utang mereka ke kreditur.

Keinginan manajemen Merpati Airlines kembali terbang pada 2019 semakin terbuka usai Pengadilan Negeri Niaga Surabaya mengabulkan proposal perdamaiannya, Rabu (14/11/2018). Namun, PT Merpati Nusantara Airline harus melunasi utang-utangnya terlebih dahulu.

Baca Juga :  MENTAN Limpo LEPAS Komoditas Ekspor NTT

Sejumlah pertanyaan pun muncul mengiringi rencana kebangkitan kembali Merpati Airline ini. Sejak 1 Februari 2014, Merpati berhenti beroperasi karena terlilit masalah keuangan. Kondisi ini bikin Merpati tak mampu memenuhi hak para karyawannya.

Berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), misalnya, pendapatan perusahaan sejak 2009 hingga akhir September 2013 lebih kecil dari biaya operasionalnya. Kondisi semacam itu yang lantas membuat maskapai terlilit utang kepada sejumlah kreditur.

Beberapa kreditur tersebut, ialah: PT Pertamina (Persero), PT Bank Mandiri Tbk, PT Perusahaan Pengelola Aset, hingga Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Sampai dengan Juli 2018, beban utang yang harus ditanggung Merpati mencapai Rp10,7 triliun. Sedangkan nilai asetnya hanya sebesar Rp1,2 triliun dan ekuitasnya tercatat minus Rp9 triliun.

Baca Juga :  BANK NTT Beri Kredit TANPA Agunan Untuk 3.500 Lulusan SMA-SMK ke JERMAN

Dengan jumlah utang sebesar itu, Merpati berharap suntikan dana dari PT Intra Asia Corpora sebesar Rp6,4 triliun dalam kurun waktu dua tahun, dapat mengembalikan geliat bisnis maskapai, serta mengembalikan utang kepada kreditur.