Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Membidik JALAN di Jalur OBSERVATORIUM Timau

CitraNews

Karena diketahui membangun infrastruktur jalan ada kewenangan pusat dimana membangun ruas jalan nasional dari sumber biaya APBN. Sementara kewenangan provinsi pada ruas-ruas jalan provinsi yang dibiayai dari dana APBD Provinsi. Dan ruas jalan yang menjadi kewenangan kabupaten/kota dibangun dengan sumber dana APBD Kabupaten/kota.

Namun untuk status jalan poros tengah Timor di Kabupaten Kupang yang umumnya berstatus jalan kabupaten, ada beberapa ruas jalan yang ditingkatkan statusnya menjadi jalan Strategis Provinsi. Khususnya di ruas jalan Bokong – Lelogama – Naikliu – Oepoli.

“Peningkatan status jalan kabupaten menjadi jalan strategis provinsi NTT ini, mengingat di ruas ini ada potensi Observatorium Gunung Timau. Adanya observatorium ini bahkan sudah menjadi isu nasional yang mau tidak mau harus dibangun infrastruktur jalan yang lebih memadai.Karena selain menjadi obyek wisata Langit Gelap, juga ruas jalan tersebut untuk kepentingan pertahanan dan keamanan wilayah perbatasan,”jelas Pelaksana Harian Kepala Bidang Bina Marga ini.

Baca Juga :  MENGGIURKAN, Jatah NTT 15 Triliun dari BLOK MARSELA

Sekitar 57 Kilometer Sampai ke Observatorium

Baca Juga :  Kadis Benyamin SIDAK Gedung ‘Mangkrak’ Bikin HUNCE, Cs Ketar-ketir?

Dalam grand design Dinas PUPR Provinsi NTT pada APBD Perubahan 2018 telah dianggarkan untuk membangun ruas jalan Bokong – Lelogama – Naikliu – Oepoli. Kita tidak mengambil alur ke arah Timur karena lebih panjang ruasnya jika diambil jalur tengah yang langsung menohok ke obyek Observatorium Timau.

“Secara matematis kita perhitungkan panjang ruas jalan dari titik star BOKONG sampai ke Observatorium Timau hanya sekitar 57 kilometer. Iya kalau dibangun sampai ke Naikliu hanya berkisar 80-an kilometer. Kalau sudah sampai di Oepoli sudah masuk jalan strategis nasional                   karena titik perbatasan antara Timor Leste dengan NTT Indonesia,”beber Alfons.

Baca Juga :  JALAN Pansel ENDE Terbangun Bupati DJAFAR Nekad TEROBOS Jalur EKSTRIM

Sembari menambahkan, jika dihitung dengan taksasi anggaran dibangun per kilometer  seharga 3,7 miliar maka dengan panjang ruas jalan 57 kilometer itu bisa menghabiskan anggaran provinsi sekitar Rp 150 miliar lebih. Karena keterbatasan anggarannnya ini maka kita putuskan untuk membangun jalur singkat Bokong  Lelogama – Naikliu – Oepoli.