Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Pihak PUSKESMAS Bakunase JANGAN Sebar HOAX

CitraNews

“Sejak tahun 1987 lho saya melanjutkan usaha bakso warisan dari ayah saya ini. Saya ndak  tahu model bakso yang dikatakan formalin itu kayak  apa. Makanya saya bawa pentolan bakso 99 ke Balai POM. Biar disana dites (diuji) nanti kesimpilannya apa iya hari senin atau Selasa baru diketahui,”tegasnya berulang.

Sembari menyebut para pihak yang datang melakukan sidak adalah Lurah Nunleu ditambah lagi dengan staf ibu-ibu sekitar 6 orang dari Puskesmas Bakunase. Pak lurah bilang Sidak, iya silahkan pak. Saya bilang begitu. Dan mereka cek mulai dari pentolan bakso dan lain-lain. Terus diambil 4 biji pentolan bakso katanya mau dicek di laboratorium. Tau-tau nya mereka kembali jam sekitar 12 siang, jam 5 sore muncul berita kalau Bakso 99 dan Istana Bakso mengandung bahan formalin.

Lagi-lagi Sutarno menegaskan, “Saya kan merasa ndak  pakai barang itu. Sudah hampir 40-an tahun ini, lho saya membuka usaha rumah makan bakso ini. Ndak tahu saya bakso mengandung bahan formalin itu kaya apa. Karena memang saya ndak  ada itu”.

Baca Juga :  Ini RUMAH SAKIT Jadi PUSAT Rujukan Pelayanan Penyakit JANTUNG di NTT
Baca Juga :  PEMKOT Kupang Targetkan VAKSINASI Dosis SATU Capai 98 Persen

Kata Dosen Kami Itu Puskesmas Bakunase Sebar Berita Hoax

Menjawab langkah-langkah yang ditempuh setelah kesimpulan hasil Uji Lab dari BPOM, Sutarno mengatakan, jika dari Uji Lab Balai POM ini negative atau Bakso 99  ndak (tidak) mengandung bahan formalin maka  dirinya akan melapor ke pihak berwajib, Polisi.

“Kalau hasil kesimpulan dari BPOM menyatakan bahwa Bakso 99 negative maka saya melapor pihk yang datang Sidak ke polisi. Terutama pihak Puskesmas Bakunase yang sudah menyebarkan informasi melalui sosial media kalau Bakso 99 positif mengandung  formalin. Ini pencemaran nama baik saya tokh pa. Makanya saya minta mereka harus bertanggungjawab. Bahwa saya ndak  pake formalin. Iya kembalikan nama baik sayalah. Karena ini usaha saya yang sudah jalan puluhan tahun. Mereka harus minta maaf secara terbuka ke public,”harap Sutarno.

Baca Juga :  Di KOTA Kupang Pasien SEMBUH Covid19 BERTAMBAH 204 Orang

Diketahui, saat awak media citra-news.com  dan mediaprnapolri.co.id mewawancarai Sutarno, di salah satu meja duduk dua orang perempuan yang mengaku mahasiswa dari STIKES Citra Husana Mandiri Kupang.  Keduanya mengaku bernama Aryanti dan Sherly.