Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

KABAR Sesat di Balik Uang KOPERASI Guru SMKN 5 Kupang

CitraNews

Menurut Domi, ada banyak ketimpangan terjadi di SMKN 5 Kupang pasca Asa Lahtang menjabat Plt Kasek. Dan ini karena warisan yang ditularkan dari Kasek Alex Giri. Ditambah lagi dengan begitu ambisiusnya dia mau jadi Kepala sekolah (Kasek). Dengan menghalalkan segala cara memuluskan jalan menuju kursi jabatan Kasek.

Ada banyak ketimpangan dalam menatalaksana SMKN 5 Kupang, sebut Domi, diantaranya membangun gedung dua lantai yang sampai saat ini belum PHO (project hand over). Bangun gedung berlantai dua itu saya (Domi) duga Asa Lahtang dan kroni-kroninya seperti Hunce Lapa (Wakasek Sarana Prasarana/Sarpras), Semar Radja Kota selaku Bendahara dana BOS dan guru yang lainnya, melakukan mark up biaya pembangunan gedung itu.

“Kalau soal uang koperasi, saya sudah berulangkali menagih ke dia (Asa Lahtang). Tapi pernah baru-baru ini dia panggil dan omong baik-baik dengan saya. Dia bilang guru  (dia biasa panggil saya guru karena memang saya jadi guru ajar dia nyetir mobil), uang koperasi kita kasih terlebih dahulu kepada guru yang betul-betul membutuhkan. Lalu saya bilang ah saya juga butuh. Kalau mau dihitung bunga dari uang pangkal saja sebesar Rp 250.000 maka sudah berbunga banyak selama 2012-2017 (5 tahun). Belum lagi uang simpanan yang lain-lainnya. Karena itu dia omong kosong kalau semua guru anggota koperasi uang mereka sudah kembalikan,”bebernya.

Baca Juga :  KKl Kota KUPANG Gelar KEJUARAAN Antar DOJO
Baca Juga :  PPDB System ZONASI Menata Pesebaran MUTU

Saya sudah tidak peduli mau dimutasi atau dipecat sekalipun, tambah Domi. Saya tidak takut. Walau dia Plt Kasek dan besok-besok mungkin bisa jadi kepala sekolah dengan punya segudang relasi dengan para petinggi di Dinas P dan K Provinsi NTT. +++ marthen/citra-news.com

Baca Juga :  KREDIT Alsintan NOL Persen, BUKTI Bank NTT Mendukung PETANI

Gambar : Domi Wadu Djami (paling kiri) sedang mengawasi siswa Jurusan Teknik Bangunan di SMKN 5 Kupang, Provinsi NTT, Sabtu 23 Pebruari 2019.

Foto : Doc. CNC/marthen radja