Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

PPDB System ZONASI Menata Pesebaran MUTU

CitraNews

Alo Min : Para orangtua siswa khususnya di Kota Kupang selalu beranggapan ada sekolah negeri ‘favorite’ dan ‘tidak favorite’. SMAN 1 dan SMAN 3 Kupang contohnya, dikatakan ‘Sekolah Favorite’. Apanya yang favorite? Dari hasil akreditasi dan hasil UN tahun 2017 saja sekolah-sekolah ini dengan angka dibawah standar.

Kupang, citra-news.com – KEPALA Dinas Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Yohanna Lisapaly, SH melalui Sekretaris Dinas, Drs. Aloysius Min mengingatkan masyarakat khususnya orangtua siswa agar tidak terkoptasi dengan pemahaman adanya sekolah-sekolah negeri favorite dan tidak favorite.

“SMAN 1 dan SMAN 3 Kupang dikatakan sekolah favorite. Apanya yang favorite? Semua sekolah negeri dan sekolah swasta sama favorite. Karena semua lembaga pendidikan yang ada bertujuan untuk menciptakan anak bangsa yang cerdas dan berbudi pakerti yang luhur,”jelas Alo di ruang kerjanya, Selasa 24 Juli 2018.

Baca Juga :  STUNTING Menjamur TP PKK di NTT Tidak Punya Data

Pernyataan Alo tersebut menyusul aksi demo damai yang dilakukan beberapa orantua siswa di Kupang NTT beberapa waktu yang lalu, terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD) dengan system Zonasi.

Baca Juga :  Demi KESEJAHTERAAN Rakyat Lahan KOSONG Harus DIDAYAGUNAKAN

Dikatakannya, penerapan system Zonasi dalam kerangka menata input PPDB. Sehingga dalam pelaksanaan pendidikan dan pengajaran benar-benar meningkatkan terutama mutu pendidikan dan pesebaran jumlah.  Agar jumlah sisa-siswi yang berprestasi tidak menumpuk berada di salah satu sekolah negeri yang dianggap ‘Favorite’.

Untuk SMA/SMK Negeri di Kota Kupang khususnya dalam setiap awal tahun pendaftaran siswa baru selalu saja menimbulkan persoalan. Berbeda kondisinya dengan SMA/SMK Negeri di pulau lainnya seperti di Flores, Sumba, Alor dan lain-lain tidak ada orangtua yang memilah-milah sekolah negeri favorite. Para orang tua sangat memahami kalau pihak sekolah menyatakan pendaftaran sudah ditutup. Maka mereka berusaha mencari alternatif di sekolah lainnya.

Baca Juga :  ENDE, Tempat BUNG KARNO ‘Menggali’ Butir PANCASILA

“Tapi kalau di Kota Kupang, sepertinya koq para orangtua memaksakan kehendak agar anaknya harus diterima di sekolah yang menurut mereka ‘favorite’, seperti di SMAN1 dan di SMAN 3 Kupang. Ini fenomena apalagi nich,”ucap Alo.