Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

IJAZAH Bukan Ukuran Tapi SLB Butuh KOMPETENSI

CitraNews

Kata Hendrina, adanya niat busuk dari Ferdinan Magang untuk membatalkan pelantikan terhadap diri saya menjadi kepala sekolah SLB karena alasan ijazah. Bagi saya ijazah bukan menjadi ukuran kesuksesan guru dalam mendidik dan mengajar. Akan tetapi saya sudah mampu berbuat yang terbaik baik anak-anak berkebutuhan khusus. Kepala dinas sudah tahu koq siapa saya. Dan saya juga tidak punya ambisi untuk harus jadi kepala sekolah.

Dengan air mata membulir di matanya, wanita ini mengatakan, profesi guru adalah sebuah panggilan. Karena ini adalah panggilan maka apapun yang terjadi. Mau jadi kepala sekolah atau tidak  saya tetap melayani dengan hati. Melayani anak-anak yang berkebutuhan khusus ini dengan tulus dan ikhlas hati, tanpa berharap jabatan sedikitpun. Karena terhadap anak-anak ini tidak banyak orang yang mau peduli.

“Sebagai guru PNS saya harus peduli bagaimana memanusiakan manusia. Walaupun anak-anak ini berkemampuan terbatas secara fisik akan tetapi mereka juga butuh pendidikan yang sama seperti anak-anak normal lainnya,”ungkap Hendrina yang mengaku pernah jadi guru honorer tanpa upah sejak tahun 2003.

Baca Juga :  PEMERINTAH Gandeng Koperasi SEJAHTERAKAN Masyarakat

Sementara Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Dinas P dan K Provinsi NTT, VALENS mengatakan, upaya guru untuk memanusiakan manusia yang abnormal bukan perkara mudah. Karena yang lebih memahami karakter dan kepribadian anak-anak yang berkebutuhan khusus, hanya ada pada guru yang memiliki keahlian khusus (kompetensi).

Baca Juga :  Kepala Dinas Pariwisata NTT Dikecam Bupati Malaka

Menurut dia, pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Pendidikan tidak hanya mengangkat guru-guru yang berijazah Sarjana.  Ijazah itu memang syarat umum. Tapi ada pertimbangan khusus lain yang mengikutinya yakni memiliki kompetensi pada bidangnya. Sehingga layak ibu Hendrina Illu diangkat jadi kepala sekolah SLB karena dia punya keahlian khusus.

“Meskipun ibu Hendrina hanya berijazah SPG tetapi dia punya kompetensi dan mampu mendidik anak-anak yang berkebutuhan khusus. Dan itu katanya dia sudah lama mengajar di SLB. Sudah tentu dia sudah memahami karakter dan kepribadian anak-anak yang berkebutuhan khusus itu,”kata Valens di ruang kerjanya, Kamis 09 Mei 2019.  +++ marthen/citra-news.com

Baca Juga :  Jenazah Maria Bhade Jadi Tanggung Jawab BP3TKI

Gambar : HENDRINA ILLU (ke-2 dari kanan) pose bersama Kepala Bidang PKLK Dinas P dan K Provinsi NTT, VALENS (ke-3 dari kanan) dan beberapa guru dari Kabupaten Alor usai pelantikan di Kupang, Selasa 07 Mei 2019.

Foto : Doc. CNC/marthen radja