Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Pemprov NTT Gandeng UNDANA Menatakelola TNK

CitraNews

Pertegas Mudita, tim Undana lainnya, Mangadas Lumban Gaol menambahkan, TNK harus dikaji terus menerus. Mulai dari habitat, keadaan kesehatan komodo sendiri, ketersediaan pangan, juga SDA dan ekosistem sekitar TNK.

“Kita juga perlu menghadirkan stakeholder dalam rapat ini. Sehingga hasil kajian penelitian nantinya bisa komprehensif. Dan dapat membuahkan kebijakan yang positif pada TNK,”demikian Lumban Gaol.

Menurut dia, Komodo adalah kekayaan alam NTT yang luar biasa dan patut untuk dilestarikan. Populasi komodo harus kita pertahankan. Dan diharapakan kebijakan Pemda NTT ini nantinya bisa diimplementasikan dalam menjaga keberadaan TNK ini.

Baca Juga :  Alex : Bank NTT di Masa COVID19 Tidak Ada PHK

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA), Ir.Timbul Batubara mengatakan, perlunya tata kelola dan konservasi sesuai konteks yang ada. Nah, dengan adanya tim peneliti Undana untuk melihat adanya tata kelola an konservasi yang harus dilakukan dengan menyesuaikan konteks yang ada pada TNK.

“Harus ada value yang universal. Kita juga akan mendukung adanya penelitian dan pengkajian bagi seluruh kawasan pariwisata di semua wilayah Provinsi NTT,” tambah Batubara.

Baca Juga :  BANK NTT Sekarang TIDAK Lagi Menjadi Sinterklas (*/Seri 4-Habis)

Perjelas Pemetaan Kawasan Wilayah TNK

Adapun dari unsure Pemprov NTT menyambut positif alur pikir dari para pihak.  Lerry Rupidara pun mengutarakan harapannya untuk penataan kembali kawasan TKN. Menurut dia, dengan terbentuknya tim kerja, baik dari tim peneliti Undana maupun stakeholder yang ada, diharapkan terus berproses dan tetap berintegrasi.

‘Kita ini daerah otonom. Perlu adanya kebijakan yang dimulai dari kontrol manajemen serta inovasi pada TNK yang lebih baik,”ucap Lerry.

Baca Juga :  Soal NATUNA Tidak Ada Tawar Menawar KEDAULATAN Indonesia

Senada dengan Lerry, Plt Bapelitbangda NTT, Luky Koli menjelaskan pentingnya menjaga ekosistem dan rantai makanan dari hewan komodo. Diharapkan kajian tim peneliti bisa sinkron dengan kebijakan Gubernur NTT.

“Kita perlu melihat vegetasi dan mengembalikan habitat asli hewan langka komodo ini. Nilai komodo yang paling dilihat sebagai binatang liar,pemangsa, dan agresif,”tandasnya.