Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini
Polkam  

Galau MOTIF Kain Tenun DICAPLOK, Ini Upaya Gubernur VIKTOR

CitraNews

ABDULAH M. Nazir, kertika ditemui awak citra-news.com di Kantor Dinas Perindag Provinsi NTT, Jumat 15 November 2019. Dos. CNC/marthen radja-Citra News

Nazir Abdulah : Kegalauan masyarakat akan motif kain tenun khas NTT dicaplok banyak pihak, pada prinsipnya pemerintah NTT tidak akan tinggal diam. Saat ini Gubernur VIKTOR Bungtilu Laiskodat berupaya untuk segera menerbitkan HAKI

Citra-News.Com, KUPANG – MOTIF KAIN tenun khas Nusa Tenggara Timur (NTT) digandrungi masyarakat dunia. Tertarik dengan gambar motif nan aneka corak ini membuat orang lalu menirunya, Dan bahkan mengakui sebagai hasil karya sendiri (Hak Cipta). Apalagi diperkuat dengan aturan normatif berupa hak kekayaan intelektual (HAKI) itu.

Baca Juga :  Simak Komentar LEO LELO Soal Kursi KOSONG Hingga AUDIT Investigasi

“Selama ini industry tenun kita dari NTT belum memiliki hak paten. Untuk mengurus hak paten atau hak cipta sebagai hasil kekayaan intelektual dari para pengrajin tenun, harus melalui tahapan-tahapan yang melelahkan. Tapi untuk kemaslahatan rakyat pemerintah punya kewajiban moril untuk mengurus HAKI,”ungkap NAZIR M. Abdulah saat ditemui awak citra-news.com di Kupang, Jumat 15 November 2019.

Kain tenun ikat khas NTT beragam motif dan Pengrajin tenun ikat Ny. M.Keba menggunakan ATBM di Kampung Kaniti Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang, Timor NTT. Doc.CNC/marthen radja-Citra News.

Dia menuturkan, motif kain tenun NTT memiliki kekhasan dengan ragam corak yang berbeda-beda diantara sekian banyak kelompok masyarakat budaya yang ada di Provinsi NTT. Diketahui ada tiga kelompok besar kain tenun kas NTT. Ada kain tenun (ikat) Buna, Songket, dan kain Sotis dengan aneka corak dan gambar. Yang sangat mudah ditiru motifnya adalah tenun ikat.

Baca Juga :  Gubernur VIKTOR Nyatakan SIAP Didemo Warga

Dilihat dari proses pembuatannya, kata Nazir, ada tiga cara yakni dengan cara ikat, buna, dan sotis. Untuk mengatahui cara buna atau sotis adalah dari corak gambar itu timbul. Sehingga agaknya sulit untuk ditiru.  Akan tetapi kain tenun dengan cara ikat maka gambar dan corak yang menjadi ciri khas asli NTT ini sudah banyak beredar luas di pasaran. Karena dimana-mana orang sudah menggunakan alat tenun mesin industry. Sementara kita di NTT masih tradisional. Yakni menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM) atau yang dikenal dengan gedogan itu.