“Project layanan kesehatan mata inklusif ini sanag membantu kami di dinas kesehatan. Harapan saya agar ditindaklanjuti dengan membuat MoU. Yakni kerja sama antara pemerintah daerah dalam hal ini dinas terkait. Karena sesungguhnya tentang screaning mata serta penanganannya dimulai dari Rumah Sakit, Puskesmas yang dibantu para Dokter, Kapus (Kepala Puskesmas), perawat, dan kader kesehatan. Sehingga bisa tetap dilaksanakan,”ungkap Musa.
Direktur YTB, DENIMAS Sailana dalam pengenalan singkat project ini, menjelaskan kehadiran Yayasan Tanpa Batas dan CMB dalam project kesehatan mata inklusif sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat NTT umumnya dan khususnya Kabupaten TTS.
Project ini bertujuan untuk penguatan sistem layanan kesehatan mata, mengurangi angka gangguan penglihatan dan kebutaan serta pemenuhan hak penyandang disabilitas. Dan yang paling utama agar masyarakat mendapatkan akses pelayanan secara adil, kata Sailana.