Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

TJPS, Gerakan Tanam JAGUNG Berbuah TERNAK (seri -1)

CitraNews

Gambar kiri : Giat panen jagung TJPS, Gubernur Viktor didampingi Sekda Kab. Kupang OBED Laha, LUCKY F. Koli-Kadis Tanbun Prov NTT, MARIA Nuban Saku-anggota DPRD Prov.NTT. Gambar kanan : Gubernur Viktor launching produk mesin copper merk VNS (mesin pemotong limbah jagung TJPS dan HMT) hasil inovasi Dinas Perindag Prov.NTT pada Senin 22 Maret 2021. Doc. marthen radja/citra-news.com

Menurutnya gerakan TJPS yang dilakukan sudah selama tiga tahunan ini bertumpu pada pola pertanian terintegrasi atau Integrated Farming System. Artinya semua stakeholder turut mengambil bagian sesuai dengan Tupoksinya. Dia mengibaratkan gerakan TJPS yang integrated ini didukung berbagai elemen dan sektor terkait.

Gerakan TJPS ini ibarat kita makan super mie, ungkap Miqdon. Siapa yang yang siapkan super mie, siapa yang siapkan air, siapa yang pasang api, siapa yang tukang masak, siapa yang menyajikan dan siap makan.

Baca Juga :  FLOTIM Kabupaten TERENDAH Dana Desa

“Memang secara teknis leading sector-nya ada di Dinas Pertanian dan Perkebunan. Akan tetapi perlu sinergisitas dan kolaborasi program kegiatan antarsektor dan antarpihak. Iya didalam TJPS ada dinas peternakan, dinas perindustrian dan perdagangan, dinas PMD dengan BUMDES-nya, serta pihak ketiga lainnya untuk pemasaran hasil. Selain lintas antarsektor juga antarpemerintahan dan lintas elemen masyarakat yang terlibat didalamnya. Dan kita sudah bergandengan tangan dengan pihak TNI AD dalam rencana aksi gerakan TJPS ini,”jelas Miqdon.       

Menurut dia, hanya pada gerakan TJPS mampu melahirkan petani yang integratif. Artinya petani yang tidak saja bergantung pada hasil jagung saja. Akan tetapi juga hasil ikutan lainnya seperti kacang-kacangan dan sayur-sayuran dan tanaman holtikultura. Dan bahkan tanaman kelor atau marungga ditanami di sekeliling atau sebagai sebagai tranaman lorong di lahan TJPS Termasuk juga rumput odot dan HMT (hijauan makanan ternak) lainnya. Itulah yang dimaksud dengan pola pertanian IFS, tegas Miqdon.

Baca Juga :  K-13 Untuk SMK Persingkat MASA BELAJAR di Politeknik

Gambar kiri : Giat panen jagung TJPS, Gubernur Viktor menyaksikan mesin copper untuk pakan ternak milik Distanbun Prov. NTT Gambar kanan : Yohanes Lusi (ke-2 dari kiri) mantan kepala desa Pantulan posa bersama di lahan jagung TJPS seluas 79 HA milik Poktan Tulakaboak pada Senin 22 Maret 2021. Doc. marthen radja/citra-news.com

Miqdon meyakini melalui gerakan TJPS para petani lahan kering bisa keluar dari kumbangan stigmatisasi kemiskinan dan keterbelakangan sumber daya manusia (SDM). Orang diluar sana beri stigma kalau kita orang NTT ini miskin dan terbelakang SDM. Tapi waktu jualah yang membuktikannya. Gerakan TJPS adalah varian penghadang stigmatisasi NTT Miskin dan rendah SDM.

Baca Juga :  EXPORT Perdana Rumput Laut NTT ke Argentina

Dengan semakin rajinnya Gubernur Viktor bersafari dan atau melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke wilayah kabupaten, pertanda sang gubernur tetap mengawal setiap pijakan telapak kaki petani TJPS di seantero wilayah NTT. Tak peduli melintasi jalan berlubang dilapisi lumpur tebal juga panas dan hujan. Gubernur Viktor maju bertarung hingga ke lahan garapan petani TJPS di wilayah terisolasi sekalipun. Sang gubernur terus merangsek masuk. Ia mau melihat dari dekat sukadukanya kehidupan petani di desa.  Sekaligus juga demi membasuh luka batin rakyat NTT dari stigmatisasi negatif tersebut bukan? +++ marthen/citra-news.com