Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

NTT -Nusa Tangguh Tumbuh- MELAWAN Musuh ENDEMIK

CitraNews

Saat ini kita (Pemprov NTT, red) juga kembangkan 9 sekolah pusat keunggulan (Central Of Excellent) atau sekolah percontohan (sekolah model, red) yang akan menjadi contoh untuk sekolah-sekolah lain dalam mengembangkan potensi-potensi yang ada serta memanfaatkan sumber daya alam lokal dalam bidang kemaritiman, seni budaya, pariwisata serta industri kreatif.

SMKN 5 Kupang salah satu Sekolah Pusat Keunggulan (COE).Tampak Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov.NTT,  LINUS Lusi  pose bersama Kepala SMKN 5 Kupang, SAFIRAH C. Abineno. Doc. marthen radja/citra-news com

“Kita terus dorong penataan SMK untuk ciptakan tenaga kerja yang terampil. Ke depan, untuk menjawab tantangan modernisasi dan penguasaan teknologi, pembangunan pendidikan di Nusa Tenggara Timur difokuskan untuk beberapa bidang. Yakni pendidikan yang membentuk logika dan sains, pendidikan literasi seperti penguasaan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, membaca dan menulis (literasi san numerasi, red) serta pendidikan yang membentuk etika dan budi pekerti,” jelas mantan anggota DPR RI ini.

Baca Juga :  BIBIT Kelor VIKTOR Tanam JOSEF Kasih Uskup MOBIL

Sementara untuk pengembangan sektor pariwisata, meski di tengah pandemi ini Pemprov NTT terus melakukan upaya penataan destinasi wisata unggulan NTT. Dintaranya nembangun infrastruktur penunjang berupa home stay, cottage dan restaurant pada 7 (tujuh) lokasi pariwisata estate. Yaitu di Pantai Liman Kabupaten Kupang; Desa Wolwal Kabupaten Alor; Mulut Seribu Kabupaten Rote Ndao; Lamalera di Kabupaten Lembata; Koanara di Kabupaten Ende; Fatumnasi di Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Pramaidita di Kabupaten Sumba Timur.

“Saya minta Pemerintah Daerah di ketujuh destinasi pariwisata estate tersebut untuk meningkatkan kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi serta mempersiapkan masyarakat dalam rangka kesinambungan pengelolaannya. Pemerintah Kabupaten diharapkan menyediakan infrastruktur penunjang lain, seperti jalan, air bersih, listrik dan komunikasi, serta memfasilitasi dan memberikan pendampingan kepada masyarakat untuk menjadi pemilik atas obyek wisata tersebut,” jelas Wagub.

Di bidang pertanian dan peternakan, lanjut Wagub Nae Soi, Pemprov NTT sejak tahun 2019 melaksanakan program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS). Di mana pada musim tanam Oktober 2019 sampai Maret 2020 (MT Okmar), TJPS dilaksanakan pada 7 (tujuh) kabupaten dengan target 2.400 Ha. Dimana realisasi tanamnya seluas 2.310,53 Ha. Hasilnya realisasi panen seluas 2.017,53 Ha dan produksinya mencapai 9.538,90 ton.

Baca Juga :  K-13 Untuk SMK Persingkat MASA BELAJAR di Politeknik

Pada musim tanam April sampai September (MT Asep) 2020 diperluas di 16 kabupaten dengan luasan lahan terverifikasi seluas 5.210 Ha. Realisasi tanamnya seluas 1.732 Ha dengan jumlah realisasi panen seluas 1.109,16 Ha dan produksinya mencapai 2.258,18 ton.

Periode Oktober 2020 sampai Maret 2021 juga dilaksanakan pada 16 kabupaten dengan luasan lahan terverifikasi seluas 8.183 Ha. Realisasi tanamnya seluas 8.098,5 Ha dengan jumlah realisasi panen seluas 4.947 Ha dan produksinya mencapai 15.117 ton.

“Program ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan dan pendapatan petani melalui peningkatan produksi dan produktivitas jagung serta pemerataan kepemilikan ternak sapi dan peningkatan populasi ternak sapi,” kata Wagub Nae Soi

Baca Juga :  PERKUAT Digitalisasi Bank NTT, Wali KOTA Kupang Tambahkan MODAL 10 Miliar

Sementara di sektor (bidang, red) peternakan, Wagub Nae Soi menjelaskan, peternak NTT setiap tahun secara terus-menerus berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan daging sapi dan kerbau secara nasional.

Bahwa rata-rata setiap tahun dikirim 12 juta kg daging sapi untuk mencukupi konsumsi daging sapi secara nasional yang masih tergantung pada impor.

Populasi ternak sapi di NTT terus meningkat setiap tahun. Pada tahun 2019 populasi ternak sapi di NTT sebanyak 1.087.761 ekor. Ia meningkat menjadi 1.176.317 ekor di akhir tahun 2020.

Pemerintah juga sedang mengembangkan sapi Wagyu, persilangan dengan sapi lokal melalui teknologi Inseminasi Buatan (IB). Dimana pada tahun 2020 telah disediakan benih/bibit (semen) sapi Wagyu sebanyak 1.300 strow yang disebar ke 3 (tiga) kabupaten yakni Kabupaten TTS, (Timor Tengah Selatan), Timor Tengah Utara (TTU) dan Kabupaten Kupang dan Instalasi Lili sebanyak 1.020 strow.