“Hal tersebut juga untuk kebutuhan pelayanan pariwisata jangka panjang dan berkelanjutan. Kita sangat menjaga ekosistem darat dan laut dari dua pulau itu misalnya dengan mencegah dari adanya upaya pemboman ikan yang juga merusak alam lautnya, pencegahan pencurian satwa seperti rusa yang adalah makanan komodo. Ini semua sangat berkaitan erat demi kelangsungan hidup ekosistem disana dan juga demi kelangsungan hidup komodo,” bebernya.
Sodorkan Alternatif Untuk Tarif Normal
Mantan anggota DPR RI ini mengajak masyarakat yang juga ingin melihat komodo, bisa ke Pulau Rinca. Disana juga ada 1.300 komodo. Dan di Pulau Rinca dikenakan dengan tarif yang normal.
“Presiden Jokowi juga telah katakan kalau tidak ingin ke Pulau Komodo dan Pulau Padar maka juga bisa ke Pulau Rinca. Karena komodo disana juga sama dengan di dua pulau tersebut dan tak ada bedanya,” kata Gubernur.
Soal kenaikan tarif yang belum tersosialisasikan, namun sudah dieksekusi pemberlakuannya terhitimg tanggsl 01 Agustus 2022, Gubernur Viktor mengatakan, Pemprov NTT tentunya harus terus melakukan sosialisasi agar ekonomi masyarakat berkembang dan terus bertumbuh bersama aspek pariwisata lainnya di Labuan Bajo.
“Kita akan lakukan sosialisasi bersama dengan penyebarluasan informasi dengan media sosial,” tambah dia. +++ marthen/citra-news.com