Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

JURNALISTIK dan Organisasi PROFESI (Bagian 1)

Reporter: Marthen Radja
CitraNews

Menurutnya jurnalistik pada akhirnya harus dimengerti sebagai sebuah kebudayaan.
Ini karena jurnalisme muncul dari penciptaan ruang publik di mana gagasan informasi disebarluaskan, dinegosiasikan, dan dipertukarkan.

Dalam kebudayaan Yunani dan Romawi prinsip-prinspi jurnalisme dikembangkan dari kedai kopi yang menyediakan ruang untuk berkembangnya juranlisme.

Seringkali terjadi perdebatan yang panas dan mematikan untuk menemukan perspektif dan kebenaran, akurasi dan kesimbangan demi tercapainya kesepakatan publik tentang sebuah informasi.

Yang penting lain dari jurnalistik kiprahnya dalam penghormatan terhadap kebenaran dan hak publik untuk mengakses informasi.

Jurnalistik juga sering dikatakan sebagai draf pertama sejarah karena jurnalis mengabadikan peristiwa sejarah penting saat kejadian.

Baca Juga :  BANK NTT Telah Merubah MIMPI Petani Besmarak Jadi KENYATAAN (*/Seri 2)

Melalui karya jurnalistik kita mendapatkan informasi tentang komunitas global tentang peristiwa saat ini dan masa depan yang mempengaruhi semua orang di dunia: dari pemanasan global, perang atau ancaman tsunami hingga resesi ekonomi global dan terorisme global.

Yang paling sederhana adalah menyebarkan informasi tentang detail kehidupan kita sehari-hari dari kedekatan langsung, misalnya, perubahan jadwal, kenaikan harga dan pajak, keberhasilan atau kegagalan tim olahraga lokal dan kematian seorang warga terkemuka.

Dengan demikian, kerja jurnalistik terkait dengan kebutuhan kita akan informasi tentang diri kita sendiri dan orang lain.

Baca Juga :  14 Tahun TIDAK Miliki Gedung KANTOR BAHASA Surati GUBERNUR NTT

Karya seorang jurnalis memberi kita cara untuk melihat dunia. Mereka adalah penyedia bangunan yang memungkinkan kita untuk bertahan dan membangun realitas kita bersama.

Dengan demikian, berita dapat menjadi perekat sosial, menggarisbawahi pentingnya komunitas imajiner Andersonian melalui penyatuan konsumsi cerita-cerita kontemporer.

Melalui ritual mengonsumsi dan mendiskusikan teks jurnalistik, kita memahami dan mengkonstruksi diri sebagai subjek dalam konteks lokal, nasional, dan juga global.

Profesi Jurnalistik

Sementara itu, proses kerja jurnalisitik seperti yang digambarkan di atas bisa dimetaforiskan dengan proses pengolahan makanan di dapur, misalnya.

Baca Juga :  Ini PESAN Temu Kangen DPW Partai BERKARYA Bersama HMP

Makanan juga berasal dari bahan mentah yang diolah sebelum disajikan untuk dimakan. Dengan demikian sehat atau tidaknya tubuh kita tergantung makanan yang disajikan kepada kita dari dapur.

Bila makanan diolah secara baik dalam arti memperhatikan kebersihan dan bersifat higienis maka tubuh pun ikut menjadi lebih sehat dan segar.

Seperti makanan, demikian juga dengan berita harus benar diolah sedemikian rupa agar benar-benar higienis atau sehat bagi masyarakat.

Oleh karena itu dengan tepat Ian Hargreaves dalam Journalism memberikan peringatan yang juga bersifat metaforis tentang Junk Journalism.