Dia juga menyampaikan terima kasih kepada Ketua terlantik Doktor SAM Haning yang sudah menggugah dan mengingatkan kita kembali, apa sebenarnya fungsi organisasi ini.
Bahwa kita berada di sini karena guru-guru kita, kita berada di sini karena ingin melanjutkan kerja guru-guru kepada generasi-generasi berikutnya, dan dalam menjalankan tugas itu banyak sekali guru-guru kita yang mengalami banyak hambatan dan tantangan. Karena walau bagaimanapun seorang guru bukanlah malaikat. Dia adalah manusia yang penuh dengan keterbatasan dan kekilafan.
Pengurus Besar itu juga mengatakan, namun di situlah kita sebagai seorang makhluk sosial harus selalu berada di depan jika ada teman-teman kita yang mengalami masalah, seperti yang tadi dicontohkan oleh bapak ketua kita.
“Waktu saya masuk Kota Kupang dari pagi bersama Pak Dudung dan Pak Wase, kita disambut dengan kata-kata yang khas Kupang. Kupang adalah Kota Kasih. Apa artinya? Artinya semua persoalan yang kita alami sesulit apapun persoalan itu harus kita selesaikan dengan kasih,” ucapnya.
Oleh karena Kasih, ibu Ketua mempercayakan kami saya, pak Dudung dasi pak Wase untuk datang ke Kota Kupang. Karena perbuatan kasih jadi modal kita semua untuk bisa maju ke depan bersama-sama, menjalin soliditas antar kita semua.
Saudara-saudara sekalian, Karena kasih pula menjadi modal untuk bisa maju ke depan bersama-sama. Menjalin soliditas antar kita semua.
Doktor SAM Haning pose bersama Pengurus PGRI kabupaten/kota. Doc. marthen radja/citra-news.com
Pada akhirnya kami atas nama PB PGRI pusat mengucapkan maaf, jika dalam penyelenggaraan ini ada hal-hal yang belum dapat kami berikan kepada bapak ibu semua, sebagaimana diharapkan. Tapi kami melakukan itu semua dengan penuh cinta dengan penuh ketulusan agar guru-guru khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur ini bisa menjadi guru-guru yang dibanggakan.
Saya secara pribadi, ucap Eko Indrajit, lebih banyak belajar dari ibu Ketum. Beliau lebih banyak mendengarkan daripada didengar, beliau lebih banyak melayani daripada dilayani, beliau lebih banyak mencintai daripada dicintai.
“Saya rasa itu adalah semangat yang baik untuk dikeluarkan kepada kita semua”, tuturnya.
Sembari berucap rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa maka pada hari ini kami atas nama Pengurus Besar PGRI menyatakan, bahwa rangkaian kegiatan Konferensi Provinsi Luar Biasa PGRI Nusa Tenggara Timur secara resmi dinyatakan ditutup. +++ marthen/citra-news.com