Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini
Polkam  

MAYORITAS Fraksi Mendukung SEKOLAH JAM LIMA Pagi DITIADAKAN

Reporter: Marthen RadjaEditor: Dedy -Rumah Web Jakarta
CitraNews

“Pada Rapim kemarin, saya minta agar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT meninjau kebijakan tersebut. Iya kita ada rencana untuk dihentikan Sekolah jam 05 pagi itu,” tegasnya sembari memasuki kendaraan plat merah Nomor Polisi DH 1.

Sementara Wakil Ketua DPRD NTT, Inche Sayuna mengatakan, semenjak Gubernur Viktor Laiskodat saat itu membuat kebijakan sekolah jam 5 pagi, hingga saat ini dari Dinas PK NTT tidak ada kajian ilmiah.

“Iya karena tidak adanya legitimasi hukum berupa Perda atau semacamnya hingga melegalkan kebijakan yang sarat dengan kontroversi ini. Maka kita minta Penjabat Gubernur NTT harus segera menganulir kebijakan itu”, tuturnya.

Baca Juga :  FPG Sebut Human Trafficking Persekongkolan Jahat Pemerintah NTT

Inche menambahkan, mestinya Dinas PK NTT selaku dinas teknis, dia harus punya kajian ilmiah setelah Pemprov NTT punya kebijakan tentang sekolah pukul 5 pagi. Tapi hal itu tidak pernah dilakukan hingga saat ini. Sehingga kita DPRD NTT minta Penjabat Gubernur hentikan kebijakan sekolah jam 5 pagi itu.

Dikatakannya, dalam agenda Rapat Pandangan Umum Fraksi DPRD NTT terhadap Nota Keuangan Atas Rancangan Perubahan APBD Tahun 2023, hampir semua fraksi nyatakan untuk ditiadakan kebijkan yang kontroversi ini.

Mana ada sekolah di dunia ini menerapkan sekolah pada jam 5 atau jam 7 pagi. Karena akan menimbulkan risiko-risiko negatif terhadap tumbuhnya kembang anak didik. Apalagi bagi siswa perempuan yang berhadapan dengan lingkungan sosial yang tidak bersahabat seperti di NTT ini. Maka efek ikutannya harus dipertimbangkan pihak dinas.

Baca Juga :  INGKAR JANJI Ketua Partai BERKARYA NTT Kecewakan Pengurus Partai

Fraksi Gerindra Utuh Menolak

Inche Sayuna, Anggota DPRD NTT dari Partai Golkar ini juga berharap Dinas PK NTT tidak usah lagi meneruskan kebijakan yang dinilai merugikan masyarakat NTT. Karena sekolah jam 5 pagi hanya mengundang masalah bagi peningkatan SDM.

Padahal, lanjut dia, kita ingin mendongkrak SDM NTT melalui pendidikan yang ramah anak. Tapi Dinas PK NTT selaku dinas teknis yang mengurusi SDM mengabaikan hal itu.

Baca Juga :  Dalam Tempo DUA Minggu SAMPAH di KOTA Kupang Harus BERSIH

“Iya itukan tidak ada Perda. Kebijakan itu sifatnya internal di dinas saja lalu dilaksanakan tanpa ada kajian mendalam. Kalau mau dibilang iya lebih banyak merugikan masyarakat NTT. Karena itu kita buatkan catatan-catatan dan kita berharap bapak Penjabat Gubernur meniadakan sekolah jam 5 pagi”, tegasnya.

Dari hasil riset dimana-mana itu, tambah Inche, bahwa sekolah jam 5 pagi atau jam 7 pagi itu lebih banyak ruginya daripada untungnya.

Sumber: Inche Sayuna
Disclaimer: Artikel Ini Merupakan Kerja Sama CitraNews.Com Dengan Pj.Gubernur NTT Ayodhia Kalake, Prabowo Subianto. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Pj.Gubernur NTT Ayodhia Kalake, Prabowo Subianto.