Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini
Polkam  

Untung Rugi Parpol Usung Gatot Nurmantyo di Pilpres 2019

CitraNews

Gatot cenderung mempunyai statistik lebih baik sebagai cawapres. Sebanyak lebih dari 5 persen orang yang dijadikan sampel oleh Populi Center menganggap Gatot layak menjadi cawapres selain Jusuf Kalla.

Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio menyatakan, Gatot memang lebih sulit untuk menjadi capres. Hal ini dikarenakan peluang terbesar justru ia bergabung dengan Partai Gerindra, atau membuat poros ketiga. Bila bergabung dengan Gerindra, kata Hendri, tentu Prabowo harus mengalah demi Gatot.

“Gerindra harus punya alternatif jika Pak Prabowo memang tidak mau maju. Paling mungkin dia memang ke Gerindra atau PKS,” kata Hendri.

Baca Juga :  Bungtilu Laiskodat – Yos Soi Masuk Daftar PEMENANG 16 Besar

Bila pilihannya menjadi cawapres, kata Hendri, Gatot harus bergabung dengan kubu Jokowi untuk memenuhi tujuannya itu. Sebab jika memilih untuk menjadi cawapres Prabowo, kata Hendri, tentu kedua sosok dari kalangan militer sulit untuk menang.

Sedangkan bila maju dari Demokrat, kata Hendri, pilihannya adalah menjadikan Tuan Guru Bajang sebagai capres dan Gatot sebagai wakilnya. Namun, kata dia, Partai Demokrat juga harus berkoalisi, sehingga jalan Gatot menjadi cawapres tentu sulit.

Baca Juga :  Gubernur VIKTOR Beri Apresiasi Untuk Presiden JOKOWI

“Yang lainnya kurang kuat. Jika mengalah menjadi cawapres, pasti Gatot harus bergabung dengan Jokowi yang sudah tinggi elektabilitas dan pengalamannya,” kata Hendri menambahkan.

Kendati demikian, Hendri memandang, masyarakat sedang merindukan dipimpin kembali oleh sosok yang tegas dari golongan militer. Selain itu, masyarakat juga ingin sosok baru yang berbeda dari sekarang, dan dekat dengan umat Islam.

Baca Juga :  KANGKANGI Aturan Partai Golkar PECAT Bupati GIDION

“Memang kalau Pak Gatot bersama dengan Jokowi, poin 1 dan 3 bisa terpenuhi, tapi poin 2, butuh pimpinan baru, tetap tidak terpenuhi,” kata dia.

Melihat tantangan itu, kata Hendri bisa jadi nanti ada poros ketiga sehingga persaingannya Gatot-Prabowo-Jokowi. +++ cnc net