Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

GANEF Ajak Masyarakat NTT Turun ke LAUT

CitraNews

Pengembangan Rumput Laut Sistem Klaster

Mengingat usaha budi daya rumput laut sangat prospektif dan harganya pun sangat menjajikan, kata Ganef, DKP Provinsi NTT dalam upaya pengembangannya menggunakan system klaster.

Senada dengan Ganef, ditemui secara terpisah Kepala Bidang Budidaya Perikanan, Stefani Boro mengatakan, pengembangan rumput laut sistem klaster lebih efektif dan efisien dalam hal pembiayaannya. Lebih dari itu lebih mudah dalam menghitung hasil produksinya.  Karena itu di Provinsi NTT terbangun 5 (lima) klaster.

Baca Juga :  Bangun Depot Arsip NTT Telan Dana 52 Miliar

Masing-masingnya, sebut Ani, Klaster I berlokasi di Sumba Timur dengan kabupaten pendukung yakni Kabupaten Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Kabupaten Sumba Barat Daya. Dengan potensi seluas 10.613,9 HA dan pemanfaatannya baru sekitar 595,7 HA. Sedangkan produksinya sudah mencapai 23.689,07 ton basah.

Berikut, Klaster II  berlokasi di Kabupaten Kupang dengan kabupaten pendukung meliputi  Kota Kupang, TTU, Belu, Malak, dan Rote Ndao. Dengan potensi seluas 13.266,05 HA dan pemanfaatannya 2.841,03 HA. Hasil produksi sebesar 1.577.774,16 ton basah. Klaster III berpusat di Kabupaten Sabu Raijua, dengan potensi lahan seluas 3.954,76 HA. Dan hasil produksinya mencapai 74.720,55 ton basah, walaupun penggunaan lahan baru sekitar  1.610 HA. Klaster IV terpusat di Kabupaten Lembata dengan kabuoaten pendukung meliputi Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Alor. Dengan potensi lahan seluas 10.446,4 Ha. Pemanfaan 5.674,5 HA dan hasil produksi sebesar 286.937,91 ton basah.

Baca Juga :  Sensasi ‘Urut Dada’ ala Ladang Balon Jiwan's Garden
Baca Juga :  Gubernur VIKTOR Tantang Bupati/Walikota Pasang Target PAD

Dan Klaster V berpusat di Kabupaten Sikka dengan kabupaten pendukung meliputi Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, dan Kabupaten Ende. Potensi luasan lahan sebesar 15.445,07 HA an baru dimanfaatkan 64,6 HA dan hasil produksi mencapai 4.723.00 ton basah. +++ cnc1

Gambar : Ganef Wurgiyanto, A.Pi, Kepala DKP Provinsi NTT. Doc. marthen radja/CNC