Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini
Polkam  

GURU Honorer Lakukan DEMONSTRASI ke Gubernur VIKTOR

CitraNews

Hal kedua, soal bapak gubernur sarankan supaya kami alih profesi saja. Memang ini saran positif. Kalau ribuan guru honor ini harus beralih profesi saya kira agar sulit. Karena ada banyak guru yang sudah mengajar puluhan tahun. Kalau harus alih profesi jadi wira usaha, saya kira sebagai pemerintah saran yang seperti ini bukan  jalan keluar yang terbaik. Karena kalau saja mau beralih profesi mungkin ketika awal-awal tahun guru yang bersangkutan mengajar. Tapi sudah puluhan tahun, bisa dibayangkan.  Itu artinya guru yang bersangkutan dengan semangat yang ada dalam dirinya adalah dedikasi. Bukan  soal seberapa besar gaji honor yang dia dapat.

Baca Juga :  2019 Tahun KEBANGKITAN PEREMPUAN Indonesia

Dengan berdedikasi tinggi yang memanusiakan manusia itu bukan perkara mudah. Menciptakan sumber daya manusia yang berakhlak, atau memiliki moral dan budi pakerti yang luhur, itu adalah tugas guru. Kalau hanya hanya membiarkan guru PNS yang mengajar sangat tidak cukup  untuk puluhan ribu sekolah dari semua tingkatan (lembaga) pendidikan yang ada. Apalagi dengan pengangkatan guru PNS ini terbatas dan tidak dilakukan setiap tahun.

Hal yang ketiga, lanjut Saka, terkait dengan tanggung jawab pemerintah daerah. Saran yang positif ini bapak Gubernur Viktor perlu mempertimbangkan berbagai aspek. Diantaranya dari segi usia. Sangat tidak mungkin ada guru yang sudah punya cucu lalu saat ini harus alih profesi. “Kalau saya sendiri siap-siap saja. Asalkan pemerintah daerah sudah siapkan modal dan lokasi usaha. Dan itu hanya mungkin guru honor yang baru-baru dong bisa menerima tawaran bapak Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat. Tapi perlu diingat kewajiban pemerintah adalah bagimana mencari jalan keluar yang terbaik. Bukan memberikan saran seolah-olah pemerintah mau cuci tangan dalam mengurus kesejahteraan para guru honorer,”pungkasnya. +++ cnc1

Baca Juga :  Akibat TUNDA Bayar Pajak DENDA Menumpuk, Hasilnya Kena TILANG

Gambar : SAKA Nenosaban, Koordinator Aksi Damai para Guru Honor se-Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur, di Aula Fernandes Gedung Sasando di Kupang, Senin 22 Oktober 2018