Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

RKB di SMKN 5 Kupang JANGAN Mangkrak

CitraNews

“Untuk pagar pengaman di lantai dua saya minta Kakomli (Ketua Kompetensi Keahlian) Teknik Pengelasan, ibu Yolanda Lili Poi, ST bersama siswa untuk merancangbangunnya. Termasuk instalasi listrik. Sedangkan untuk pekerjaan pintu dan jendela di lantai satu, itu tugas dari Kakomli Bangunan, pak Selan bersama guru dan siswa Komlinya. Ada bahan yang masih bisa digunakan, kita fungsikan,”jelas Safirah saat ditemui awak citra-news.com di ruang kerjanya, Sabtu, 17 Agustus 2019.

Baca Juga :  TJPS, Instrumen Cerdas Menggandakan Usaha Ekonomi Petani

Pekerjaan Las pagar pengaman di lantai dua gedung RKB SMKN 5 Kupang (gambar kiri) dan gambar kanan Komli Teknik Bangunan.  Doc. CNC/marthen radja.

Terhadap progress pekerjaan-pekerjaan itu, sambung dia, dilakukan evaluasi per minggu. Demikian juga proses KBM, guru wali kelas dan guru bidang studi terus memantau aktivitasnya dan dibuat dalam bentuk laporan tertulis. Tidak terkecuali penggunaan fasilitas yang ada guru wali kelas harus buat KIK (Kartu Inventaris Kelas).

Baca Juga :  Antusiasme Warga NEKAMESE Songsong HUT RI ke-75

Sementara HUNCE Lapa selaku Ketua Panitia Swakelola mengatakan, sesuai dengan arahan kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT (Benyamin Lola, red) gedung yang dibangun tahun 2018 ini harus segera digunakan.

HUNCE Lapa, Ketua Panitia Swakelola  (kiri) dan Mantan PLT Kepala Sekolah, ASA M Lahtang. Doc. CNC/marthen radja.

“Sebagai panitia kami buatkan laporan tertulis kepada ibu Kepala Sekolah (Safirah, red). memang benar ada beberapa item pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan. Khususnya pekerjaan di lantai satu yang menggunakan dana komite. Itu sumbangan dana komite waktu itu anggarannya sebesar Rp 300 juta lebih. Tapi ada banyak siswa yang membayarnya secara bertahap. Bahkan ada siswa yang belum bayar sama sekali sampai sudah tamat dari sekolah ini. Itu persoalan pekerjaannya tidak selesai tepat waktu,”beber Hunce.