Yudo menegaskan, TNI sudah melakukan gelar operasi dengan menurunkan dua unsur KRI guna mengusir kapal asing tersebut keluar dari Laut Natuna.
“Kami juga gencar berkomunikasi secara aktif dengan kapal penjaga pantai China agar dengan sendirinya segera meninggalkan perairan tersebut,” tegas dia.
Operasi ini, kata dia, tidak memiliki batas waktu sampai kapal China betul-betul angkat kaki dari wilayah maritim Indonesia.
“Fokus kami sekarang ialah menambah kekuatan TNI di sana. Besok akan kami gerakkan empat unsur KRI lagi untuk mengusir kapal-kapal itu,” kata Yudo.
Sampai saat ini, tambah dia, tindakan yang dilakukan TNI masih bersifat persuasif dengan memperingati kapal China bahwa mereka sudah menerobos sekaligus menangkap ikan secara ilegal di Laut Natuna. “TNI mengedepankan upaya damai dalam menangani persoalan ini”.
Pangkogabwilhan I turut menyampaikan berdasarkan pantauan TNI pada saat ini yang terdeteksi memasuki Laut Natuna hanya kapal nelayan China.
Kapal nelayan dari negara lain, seperti Vietnam, tidak berani lagi masuk ke zona tersebut. Kapal nelayan Vietnam sudah banyak kami tangkap, jadi mereka tidak berani lagi, katanya.
Kapal China ke Natuna Tak Ganggu Perekonomian
Menko Polhukam, Mahfud Md menegaskan, negara telah hadir saat sejumlah kapal asing milik China memasuki perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) di perairan Natuna untuk mencuri ikan. Bahkan, ia mengklaim telah menguatkan pasukan di area tersebut.