Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Tahun 2021 UN Berubah POLA Pelaksanaannya

CitraNews

“Model penilaian karakter peserta didik ini membutuhkan instrument. Memang sampai saat ini kita belum punya petunjuk yang detail terkait dengan instrument dimaksud. Tapi yang jelas bahwa dia akan ada instrument yang dikembangkan untuk mengukur perkembangan karakter peserta didik kita,”tandasnya.

Benyamin mencontohkan, misalnya kita (guru, red) memberikan pelajaran tentang kejujuran. Semua orang bisa menghafal pengertian atau defenisi dari kejujuran itu secara verbal. Dari pengetahuan yang dia (peserta didik, red) peroleh secara kognitif dia bisa menjelaskan. Bahwa kejujuran adalah suatu sikap yang mengatakan apa adanya, tidak merekayasa sesuatu untuk dilihat baik padahal dibaliknya tidak baik.

“Tapi yang diukur dalam prakteknya dia seperti apa. Kalau jujur kita tanya semua orang pasti mengaku dia jujur. Tidak ada yang mengatakan bahwa dia penipu. Orang penipu sekalipun kalau ditanya pasti dia katakan dia jujur. Tetapi survey karakter akan membuktikan, apakah dalam prakteknya benar seperti yang dia katakan? Artinya secara factual yang dia miliki itu apa. Bukan yang dia ketahui. Yang dia miliki dan yang dia praktekkan itu apakah hal yang positif atau yang negative. Nah ini harus melalui sebuah survey tentang karakter anak,”tegasnya.

Baca Juga :  DIPASTIKAN Dermaga Feri AEWIGE Segera DIBANGUN
Baca Juga :  Keberhasilan BANK NTT Seperti AIR Mengalir TANPA HENTI

Lebih jauh dikatakan, karena instrumennya menyangkut sikap anak didik selain dia menjawab secara lisan (verbal) juga butuh pengamatan dari guru. Yang namanya survey itu bisa melalui wawancara. Tapi sepanjang itu dibutuhkan informasinya melalui wawancara (interview). Kalau karakter itu harus dinilai maka harus melalui pengamatan. Dari hasil pengamatan tercatat mengenai perilaku itulah yang menggambarkan tentang karakter.

“Demikian dua komponen utama dalam upaya untuk merubah pola UN dimaksudkan. Yakni merubah pola UN ke pola Assement Kompetensi Minumum dan Survey Karakter. Jadi UN tidak dihapuskan tetapi hanya dirubah polanya saja,”ucap Benyamin.

Baca Juga :  AYODHIA Lanjutkan VISI NTT Bangkit Menuju Sejahtera

Lalu kapan kedua pola tersebut mulai diterapkan, tambah dia, penerapan dan proses penilaiannya dilakukan  di tengah periode belajar sesuai tingkatan pendidikan. Artinya kalau SD mulai diterapkan di kelas 4, untuk SMP di kelas 8, dan SMA/SMK di kelas 11. Jadi proses penilaiannya dalam rentang waktu 1-2 tahun periode pembelajaran.