Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

BELUM Ada Niat Naikkan Status SMK Kesehatan Swasta ke Negeri

CitraNews

Dikaakannya, SMK Negeri dalam perkembangannya memiliki spesifikasi kompetensi keahlian (Komli)-nya masing-masing. Dan Komli yang dikembangkan disesuaikan kebutuhan masyarakat kekinian atau disesuaikan dengan tuntutan dan perkembangan jaman (up to date). Ada SMKN yang memiliki dua program keahlian, ada yang empat program, enam, atau delapan program keahlian.

Menjawab spesifikasi program keahlian bidang kesehatan di SMKN saat ini belum ada, Benyamin mengatakan, peralihan kewenangan pengelolaan SMK/SMA ke pemerintah Provinsi saat ini adalah bawaan dari yang semulanya sudah ada. Ini kita terima, kita tangani, dan kita kelola sejak tahun 2017.

Ada pemikiran dengan munculnya komptensi-kompetensi yang tidak sesuai dengan kondisi saat ini. Dan ini kita kaji lagi sebab jangan sampai ada kompetensi yang tidak perlu lagi kita kembangkan karena sudah ada. Tetapi ada yang mungkin sudah ada tetapi belum dikembangkan. Atau sudah dikembangkan tetapi masih kurang. Ini harus melalui kajian agar kita bisa tepat dalam menginervensi kebutuhannya.

Baca Juga :  KELOR Jadi Tanaman ALEKROPING Lahan Kering

Misalkan SMKN pertanian ada Program Keahlian Agribisnis dan Holtikultura. Ini cocoknya di daerah mana saja agar supaya cocok dengan kebutuhan masyarakat.  Atau SMK swasta Kesehatan yang ada sudah berapa banyak. Jangan sampai kita bangun banyak-banyak dan nantinya tidak ada lapangan pekerjaan,. Baik untuk kebutuhan lokal, regional,nasional bahkan internasional. Jangan kita melihat kebutuhan saat ini tapi kemungkinan kebutuhan jangka panjang. Mungkin saja kebutuhan jangka pendek saat ini iya, tapi apakah tetap relevan dengan kebutuhan jangka panjang? Oleh karena itu membuka Komli harus bisa menjawab tuntutan lapangan pekerjaan untuk masa yang akan datang.

Baca Juga :  Mengatasi KEKERINGAN Pemerintah Diminta PERKUAT Skema MITIGASI

“Memang dinas pendidikan seyogianya menciptakan tenaga kerja terdidik yang siap pakai. Akan tetapi menciptakan tenaga kerja ini bukan barang habis pakai. Karena tenaga kerja dibutuhkan setiap tahun. Contohnya pada tahun tertentu dibutuhkan 1000 orang. Akan tetapi dari tenaga yang terekruit ini nanti beberapa puluh tahun berikutnya baru ada buka lowongan yang sama lagi. Lalu bagaimana dengan lulusan setiap tahunnya yang dihasilkan. Inikan sama dengan semakin bertumpuknya pengangguran. Masa iya kita membangun lembaga pendidikan hanya untuk menciptakan pengangguran. Kan tidak,”tegas Benyamin.

Baca Juga :  Pemulihan HUNIAN Bukti Soliditas GMIT Maranatha Dengan PEMKOT Kupang

Gubernur NTT, VIKTOR Bungtilu Laiskodat menandatangani prasasti ketika mreresmikan SMK Kencana Sakti Haumeni Kabupaten TTS, Kamis 13 Pebruari 2020. Doc.CNC/jor tefa – Citra News.

Sembari menambahkan, sekarang ini SMK kesehatan banyak dan lebih banyak swasta. Nah, kalau swasta sudah investasi disitu kenapa pemerintah harus investasi yang sama. Dari hasil analisis kita itu sama dengan kita akan menciptakan pengangguran baru dengan menciptakan kompetensi-kompetensi keahlian (Komli)  yang sudah ada. Iya mubasirlah.