Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Sonny : SMK/SMA Negeri, Sumber Baru PAD Provinsi NTT

CitraNews

Terhadap sumbangan untuk PAD dari SMA/SMK Negeri, awak Portal Berita Citra-News.Com melakukan penelusuran ke beberapa sekolah menengah atas yang menjadi kewenangan Pemprov NTT di Kota Kupang. Ada kepala sekolah (Kasek) yang lugas menyatakan siap menyumbang. Namun ada juga Kasek yang masih ‘abu-abu’ alias akan beri sumbangan tapi dengan syarat dan beberapa catatan.

Kepala SMKN 1 Kupang, MATHIAS M. Beeh, S.ST.Par, MM menyatakan, SMK Negeri sangat potensial jadi sumber baru PAD untuk menambah pos ABPD Provinsi NTT. Alasannya kata dia, sekolah-sekolah negeri yang dibangun pemerintah dilengkapi dengan fasilitas dan sarana yang dibutuhkan. Berapapun harga peralatan yang ada bukan menjadi ukuran bagi pemerintah, asal saja ia berfungsi maksimal.

“Mestinya sekolah-sekolah negeri juga peduli dan ikut bertanggungjawab dalam upaya peningkatan PAD. Bahwa menyumbangkan sebagian sisa hasil usaha dari olahan kemampuan dan ketrampilan (skill)  siswa dan guru adalah bentuk tanggungjawab bersama dalam upaya peningkatan pendapatan asli daerah (PAD untuk kebutuhan pembangunan daerah,”kata Mat di Kupang, Selasa 14 Januari 2020.

Baca Juga :  Kepala Dinas Pariwisata NTT Dikecam Bupati Malaka

Menurut dia, pihaknya selaku kepala sekolah setelah mendapat kabar soal sumbangan untuk PAD dari Kadis PK Provinsi NTT (Benyamin Lola, red) ia langsung menyampaikan ke semua guru dan pegawai yang ada di SMKN 1 Kupang. Bahwa mulai tahun 2020 Pemerintah Provinsi NTT akan memungut sebagian kecil dari hasil usaha/pendapatan yang diterima sekolah.

“Memang benar kalau dibandingkan dengan SMAN maka SMKN punya pendapatan yang lebih potensial untuk PAD kita. Karena SMKN memiliki unit-unit produksi yang bisa meraup keuntungan dari hasil pembelajaran siswa. Tapi selama ini tidak diatur secara baik sehingga dapat disalahmanfaatkan oleh oknum kepala sekolah,”katanya.

Baca Juga :  FANTASTIS, Tunjangan Kesejahteraan DPRD Sikka

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA/SMA se-Kota Kupang ini menuturkan, terlepas dari SMAN. Tapi kami di sekolah SMKN punya penghasilan tambahan setiap tahunnya cukup lumayan untuk menalangi beberapa kebutuhan sekolah.

“Terlebih pada SMKN 3 dan SMKN 2 (dulu bernama SMKK Kupang dan STM Negeri Kupang), saya bisa perkirakan kedua sekolah ini punya pendapatan setiap tahunnya antara 750 juta sampai 1 miliar. Saya yakin itu karena SMKN 3 Kupang punya unit-unit produksi yang nilainya besar-besar. Di SMKN 3 Kupang ada jurusan Tata Boga,Tata Rias dan Tata Busana. Bahkan memiliki hotel. Sementara di STM Kupang (sekarang SMKN 2) memiliki unit produksi Otomotif. Dimana memiliki mesin bubut yang bisa menghasilkan ratusan juta rupiah setiap bulannya,”jelas Mat.

Baca Juga :  ASTAGA, Penjabat Walkot Kupang Temukan BANYAK Pegawai MANGKIR

Menjawab kemampuan SMKN 1 Kupang dalam menjawabi tuntutan PAD, kata dia, ada beberapa unit produksi yang bisa mendatangkan rupiah. Meskipun jumlahnya kecil dan jauh dibawah pendapatan SMKN 3 atau SMKN 2. Tapi kita juga punya pendapatan yang cukup untuk membiayai beberapa kebutuhan.

Unit-unit produksi yang berbau bisnis dimiliki SMKN 1 Kupang (sebelumnya dengan nama SMEA Negeri Kupang, red}. Diantaranya, toko sekolah. Kita juga punya kantin, sewa kecantikan, ada jasa akuntin dan perkantoran yang kami upayakan untuk bisa menghasilkan pendapatan. Kemudian jasa pariwisata, khususnya tour and travel,  serta sewa aula dan bursa kerja. Juga punya keahlian untuk Service Komputer yang saat ini siswa kami sedang praktek di Dinas P dan K Provinsi NTT.