Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Sonny : SMK/SMA Negeri, Sumber Baru PAD Provinsi NTT

CitraNews

Kasek MAT Beeh (kiri) dan Kasek SILAS Kase (kanan). Doc.CNC/marthen radja-Citra News.

“Ini semua unit-unit produksi yang bisa kita dapatkan hasilnya. Jika memang tahun ini diberlakukan sumbangan untuk PAD maka kami pun mendukung dan siap mengeksekusi. Kalau bicara secara angka saya targetkan pertahun Rp 25 juta akan bisa kami berikan untuk menambah PAD kita,”ucap Mat.

Sembari menambahkan, dari SMKN 1 Kupang hanya mampu mentargetkan Rp 25 juta pertahun. Tapi kalau SMKN 3 atau SMKN 2 Kupang, iya bisa sumbang antara 300- 500 juta per tahun. Kalau target 1 (satu) miliar sumbangan PAD provinsi dari sector pendidikan saya (Mathias Beech, red) optimis sangat bisa. Karena ada ratusan SMA/SMK Negeri se-Provinsi NTT bila kepala sekolahnya kreatif dan inovatif, Pasti BISA, tandasnya.

Baca Juga :  Jefri : Gunakan Kendaraan Operasioal Untuk Kebutuhan Masyarakat

Silas : Perlu Ada Regulasi yang Mengikat.

SMKN 2 Kupang sebagai salah satu lembaga pendidikan dibawah kewenangan Pemprov NTT, kami tentunya siap memberikan sumbangan untuk menambah PAD kita. Tapi sebelumnya kita harus duduk baomong  dulu (duduk berdiskusi dalam forum rapat bersama,red).

“Dari Dinas P dan K provinsi kami berharap memiliki data sekolah potensial untuk sumbangan PAD dimaksud. Dari data ini kemudian dibawa ke forum rapat bersama para kepala sekolah untuk kita sama-sama membedahnya lebih obyektif,”demikian SILAS Kase, Kepala SMKN 2 Kupang saat ditemui di Kupang, Jumat, 31 Januari 2020.

Dia mengakui, semua SMKN yang ada di Provinsi NTT memiliki keunggulan-keunggulan masing-masing. SMKN 2 Kupang menurut pandangan orang luar adalah sekolah besar yang memiliki kelengkapan fasilitas dan sarpras (sarana prasarana). Namun secara internal SMKN 2 Kupang lebih pada pelayanan JASA dan bukan profit.

“Sekolah kita ini lebih berorientasi pada jasa. Kita bukan sekolah yang berorientasi pada profit seperti SMKN lainnya. Meskipun memiliki kelengkapan fasilitas dan Sarpras yang memadai dengan harga ratusan juta. Akan tetapi biaya operasionalnya juga cukup tinggi termasuk biaya operasioanl pemeliharaan Gardu listrik. Kami punya gardu sendiri yang harus dibayar 350-an juta sebulan yang kita sisipkan dari dana BOS. Dan ini semua untuk kebutuhan praktek siswa yang pada gilirannya menghasilkan output yang memiliki skill mumpuni  di dunia kerja nantinya,”beber Kase.

Baca Juga :  Raih Opini WTP Itu Sulit Tapi Lebih Sulit Mempertahankan

SMKN 2 Kupang punya mesin bubut, lanjut dia, tapi siapa yang mau datang service kendaraannya di sekolah ini. Sehingga ada pemasukan untuk sekolah. Orang akan lari ke bengkel mobil. Demikian halnya untuk Kompetensi Keahlian (Komli) Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL), pihak siapa yang datang minta siswa instalasi di rumah atau gedung. Sehingga hasil sewaan itu kita bisa sisip untuk kebutuhan operasional dan sumbangan PAD.

Baca Juga :  George : GENERASI Muda Harus BISA Menjadi Agen PERUBAHAN

“Mestinya Pemprov NTT mengeluarkan semacam Instruksi Gubernur bahwa semua kendaraan ASN Pemprov NTT yang rusak, tempat servicenya di SMKN 2 Kupang. Tapi kalau tidak ada regulasi yang jelas, darimana kami peroleh pendapatan. Sehingga kami bisa sumbangkan untuk PAD. Karena kami harus biayai kebutuhan operasional ratusan juta rupiah,” tuturnya.