Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Strategi Pembelajaran ala SMK di Pusaran Covid-19 (bagian-1)

CitraNews

Terkait pembelajaran Daring dan Luring, jelas Semy, sebagai kepala sekolah (Kasek) di SMKN 4 Kupang, saya (Semy Ndolu, red) sudah sudah minta para guru untuk mempersiapkan daftar peserta Ujian Akhir Sekolah (UAS) bagi kelas XII. Dimana sistem ujian teori dilakukan Luring tapi bukan dengan cara mengumpulkan siswa.

Menurut Kasek Semy, jumlah SMK di Kota Kupang sebanyak 24 sekolah. Terdiri dari 8 sekolah negeri dan 16 sekolah swasta. Dan saat ini sedang mempersiapkan semua hal terkait UAS (ujian akhir sekolah) bagi kelas XII. Dalam beberapa kali rapat bersa,a kepala SMK se-Kota Kupang secara virtual, pelaksanaan ujian sekolah dimaksud dilakukan dalam dua sistem, yakni sistem Daring dan Luring. Khususnya sistem Luring dilakukan bukan dengan cara mengumpulkan siswa. Dan Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) dimana setipa sekolah berwenang mengatur jadwal sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

“Iya bagaimana teknis pelaksanaan sistem Luring saat UKK nanti, tergantung bagaimana kepala sekolah masing-masing untuk  mengkreasinya. Para kepala sekolah dan guru-guru sudah tentu punya strategi-strategi dalam menerapkan model pembelajaran ataupun model ujian yang dilakukan di sekolahnya. Diharapkan para kepala sekolah dan guru-guru Komli (kompetensi keahlian) punya kreativitas sehingga bisa melahirkan out put siswa yang memilki kompetensi mumpuni. Meskipun di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini,”ucap Semy.

Baca Juga :  PELEPASLIARAN 300 Ekor Anak PENYU ke Laut SAWU
Baca Juga :  Tepat HARI GURU SMKN 5 Kupang Gelorakan Pola PEMBELAJARAN P5

Menjawab jumlah peserta UAS dan waktu pelaksanaannya, Semi mengatakan khususnya SMKN 4 Kupang berjumlah 228 siswa kelas XII dan kelas XIII. Kenapa ada kelas XIII karena kami di SMKN 4 Kupang juga salah satu SMKN Plus di Provinsi NTT. Untuk Pelaksanaan UAS diberi waktu selama satu bulan. Yaitu dari tanggal 5 April sampai dengan tanggal 5 Mei 2021. Sengaja diberikan ruang dengan rentang waktu sebulan ini karena bagi SMK harus melaksanakan UKK.

Baca Juga :  Dukung KONAS FK-PKB Bank NTT Bantu Dana 200 Juta dan Expo UMKM

Nah untuk UKK, lanjut Semi, pelaksanaannya harus tatap muka. Tidak bisa hanya sekedar penugasan atau pemberian ssoal-soal atau materi. Oleh karenanya dalam rapat virtual saya (Semi Ndolu, red) tekankan agar melaksanakan tatap muka terbatas.

“Untuk UKK di SMK memang sistem Luring dan harus tatap muka. Akan tetapi dengan jumlah siswa dibatasi. Itupun harus atas persetujuan orangtua melalui surat pernyataan kesediaan orangtua menginjinkan anaknya untuk ujian praktikum yang disebut dengan UKK,” tandasnya.